Contoh Tesis S2

HUBUNGAN  PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH di SMA TRI SUKSES NATAR LAMPUNG SELATAN
( Proposal  Tesis )



I.PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Tak dapat dipungkiri bahwa sumber daya yang paling bernilai bagi peningkatan daya saing saat ini adalah sumber daya manusia. Hal tersebut bisa kita dapatkan melalui belajar dari pengalaman kebangkitan negara Jerman dan Jepang setelah  perang dunia II. Kedua negara tersebut tidak banyak memiliki sumber daya alam, mereka hanya memiliki sumber daya manusia, sehingga mereka lebih memilih untuk mengembangkan dan mengorganisasikan sumber daya manusianyasebagai upaya pengembangan ekonomi mereka. Belajar dari pengalaman mereka lah negara Indonesia dengan jumlah penduduknya yang berkisar antara 230 sampai 245 juta jiwa merupakan kelebihan tersendiri dalam sumber daya manusia, angka tersebut sesungguhnya merupakan potensi yang menjanjikan tetapi kenyataannya mutu masih rendah dan memerlukan penanganan yang urgen.

Di era globalisasi yang sangat dinamis ini, terkadang kita sungguh merasa sedih dengan melihat kenyataan bahwa anak – anak bangsa yang bisa mengisi kesempatan yang terbuka luas di seluruh dunia hanya terbatas dalam bidang – bidang yang memberi nilak tambab yang relatif rendah.Salah satu sebabnya adalah karena sumber daya manusia yang kita miliki mutunya sangat rendah bila dibandingkan dari negara lain.
Di saat ini, peningkatan  mutu pendidikan kiranya menjadi masalah yang urgen. Peningkatan mutu pendidikan diperlukan pengelolaan organisasi pendidikan agar bergerak menuju satu arah. Pendidikan yang baik dan bermutu menjadi dasar pengembangan dan kemajuan selanjutnya. Oleh karena itu , pengelola pendidikan harus merespon berbagai kebijakan pemerintah dan keinginan masyarakat dalam kerangka perbaikan mutu dengan kreativitas, inovasi yang tinggi, dan strategi menejemen yang baik dalam konteks sistem ( optimalisasi unsur manajemen sekolah baik proses input maupun  outputnya ). Dengan demikian harapan akan terciptaya pendidikan yang lebih baik dan lebih maju untuk bersaing di tingkat regional, nasional bahkan mungkin global.

Masyarakat dan peningkatan mutu sekolah merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan, karena salah satu prinsip yang ada dalam MBS ( Manajemen Berbasis Sekolah ) yaitu adanya partisipasi / peran serta masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah / pendidikan. Namun, selama ini peran serta msyarakat khususnya orangtua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan masih sangat minim. Partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya sebatas pada dukungan dana, sementara dukungan lain, seperti pemikiran, moral dan barang / jasa kurang diperhatikan .

Mutu yang baik memiliki standar tersendiri. Oleh karena itu secara nasional diberakukanlah standar mutu pendidikan, yang disebut Standar nasional Pendidikan (SNP). Dalam pasal 2 ayat 1 PP No 19 tahun 2005 dinayatakan bahwa ruang lingkup SNP meliputi (1) standar isi, (2) standar proses ;(3) standar kompetensi lulusan ;(4) standar pendidik dan tenaga pendidik ;(5) standar sarana prasarana; (6) standar pengelolaan sekolah; (7) standar pembiayaan; (8) standar penilaian
Berkenaan dengan standar mutu yang di maksud dalam SNP tersebut, dapat lebih diperjelas oleh Popiasti ( 2010 ) yang menurutnya untuk menegtahui pendidikan yang dilaksanakan sebuah lembaga pendidikan bermutu, perlu dikaji mutu dari segi proses, sebagaimana produk maupun sisi internal dan kesesuaian. Dari segi proses mutu pendidikan berarti keefektifan dan efisiensi seluruh faktor yang berperan dalam proses pendidikan. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kualitas guru
b. sarana dan prasarana
c.Suasana belajar
d. kurikulum yang dilaksanakan
e. Pengelolaan sekolah
Dalam proses praresearch di temukan ada beberapa kondisi yang terjadi SMA Tri Sukses natar berkenaan dengan mutu sekolah tersebut, antara lain sekolah tidak memiliki atau meraih gelar juara I atau minimal II untuk tingat Kabupaten dan Propinsi di bidang olah raga dalam setahun terakhir, kondisi kebersihan lingkungan yang tidak bersih dan banyak penumpukan sampah di pojok – pojok sekolah yang sedikit banyak menggangu proses kegiatan sekolah , siswa yang mudah untuk keluar dari lingkungan sekolah pada saat jam belajar karena belum kondisi pagar yang belum menutup seluruh lingkungan, jumlah siswa yang mendaftar dan diterima tahun ajaran 2013/2014 menurun 10 % dibanding tahun sebelumnya, terdapat beberapa tenaga pendidik (guru) yang tidak disiplin dalam pelaksanaan tugas ( dari 45 orang guru terdapat 6 orang yang jumlah tatap muka dikelas berkisar antara 65 – 70%, 8 orang tidak / belum mengumpukan perangkat pembelajaran semeter II sudah dilakukan peneguran tetapi belum juga dilaksanakan atau dilengkapi perangkatnya, . Kondisi – kondisi tersebut bila ditabulasikan sebagai berikut :
No    Kriteria mutu    Kondisi ideal    realita    Solusi     Hasil
1    Siswa berprestasi    ada    Tidak ada    teguran   
2    Kualitas guru               
3    Suasana               
Tabel 1. Hasil praresearch kondisi mutu SMA Tri sukses sampai April 2014

Kepemimpinan akan terjadi jika dalam situasi tertentu seseorang mempengaruhi prilaku orang lain baik secara perorangan ataupun kelompok.Kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dilaksanakan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas – aktivitas serta hubungan –hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi.
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas – aktivitas suatu kelompok ke satu tyjuan yang ingin dicapai bersama (Hemhill 1957:2), Dalam dunia pendidikan , kepemimpinan menurut A.S.D.C ( Sumanto, 1982:18) “...education leadership that actionor behavior among individuals and group which causes both the individuals and the group to move toward educational goals that are increasingly mutually acceptable to them (kepemimpinan pendidikan adalah tindakan atau tingkah laku di anatara individu – individu  dan kelompok – kelompok yang menyebabkan   mereka bergerak ke arah tercapainya tujuan – tujuan pendidikan yang menambahkan penerimaan bersama bagi mereka ).

Dalam sekolah, kepemimpinan sangat diperlukan , sebab sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bersifat komplek yang terdapat berbagai dimensi . Kaena  begitu kompleks dan uniknya sekolah, sekolah memerlukan koordinasi yang sangat tinggi. Untuk itu pemimpin dituntut mampu mengadakan inovasi dan improvisasi secara terus menerus yang menjadi tuntutan bagi kepala sekolah ( Depag, 2001 ).

Melihat kondisi tersebut penulis merasa tertarik untuk melihat lebih jauh adakah hubungan antara partisipasi  masyarakat melalui komite sekolah kemudian kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu sekolah.

I.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian pada latar belakang , terdapat masalah – masalah yang dapat diidentifikasikan yaitu :
1. Menurunnya prestasi siswa sekolah di tingkat kabupaten dan propinsi khususnya di bidang ekskul
2. Meningkatnya jumlah siswa yang melakukan remedial pada mata pelajaran inti dibanding tahun ajaran sebelumnya.
3. Belum optimalnya   kepedulian dari masyarakat terhadap kegiatan sekolah
4. Rendahnya kedekatan hubungan pihak sekolah dengan masyarakat sekitar
5. Tingginya harapan masyarakat khususya orang tua murid agar anaknya dapat   berprestasi di sekolah tersebut khususnya di bidang ekskul.



1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1.    Apakah ada hubungan antara partisipasi masyarakat   dengan  peningkatan mutu sekolah
2.    Apakah ada  hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah  dengan peningkatan mutu sekolah.
3.    Apakah ada hubungan antara partisipasi masyarkat dan kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu sekolah.

1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.    Untuk mengetahui hubungan atara kepemimpinan kepala sekolah  dengan peningkatan mutu sekolah
2.    Untuk mengetahui hubungan peran masyarakat  dengan peningkatan mutu sekolah
3.    Untuk mengetahui hubungan peran masyarakat dan  kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu sekolah

1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan digunakan untuk:

a.   Bagi peneliti
      Hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi yang lebih dalam rangka meningkatkan kinerja peneliti sehingga berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia secara umum dan di lingkungan sekolah pada khususnya



b.  Bagi sekolah dan umum
1.    Perbaikan mutu  sekolah
2.    Perbaikan pada hubungan pengelola sekolah, guru  dan  masyarakat
3.    Sebagai bahan refresi penelitian sejenis.
4.    Semua pihak yang terkait dengan pelayanan jasa, merasakan nyaman dalam prosesnya dan puas dalam hasilnya.



BAB II. KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

2.1. Mutu Sekolah

2.1.1  Konsep Mutu
Mutu adalah sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga diri ( Peters dan Austin, 1985). Mutu memiliki pengertian yang beragam jika diterpkan pada sesuatu tergantung pada barang apa yang dihasilkan, dipakai, dan anggapan orang. Definisi konvensional mendefinisikan karakteristik langsung dari suatu produk, sedangkan definisi modern menjelaskan bahwa mutu adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan. Namun, konsep dasar mutu adalah segala sesuatu yang dapat diperbaiki karena pada dasarnya tidak ada proses yang sempurna.
2.1.2 Mutu Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Endidikan sagat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia menururt ukuran normatif. Peningkatan mutu pendidikan merupakan sebuah kebutuhan yang harus dimiliki bagi bangsa yang ingin maju. Hal tersebut disebabkan bahwa pendidikan yang bermutu sangat memugkinkan untuk membantu atau menunjang pelaksanaan pembangunan di segala bidang dan kebutuhan bangsa..Akhir – akhir ini peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan dan diupayakan oleh berbagai pihak dengan menggunakan berbagai pendekatan.
Dalam konteks bangsa Indonesia peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan dibidang pendidikan Nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh ( E.Mulyasa,2005:31).
Namun sebelum kita berbicara terlalu jauh tentang mutu pendidikan itu sendiri kita fahami dulu makna atau pengertian dari mutu itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Mutu adalah baik buruk suatu benda:kadar:tarif atau derajat misalnya kepandaian, kecerdasan dan sebagainya(Depdiknas, 2001:768).
Mutu pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yakni mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Proses pendidikan yang bermutu apabila seluruh komponen pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Faktor-faktor dalam proses pendidikan adalah berbagai input, seperti bahan ajar, metodologi, sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana  yang kondusif. Sedangkan mutu pendidikan dalam  konteks hasil pendidikan mengacu  pada  prestasi yang  dicapai oleh sekolah pada  setiap  kurun waktu tertentu. Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (student achievement) dapat berupa hasil tes kemampuan akademis (misalnya Ujian akhir, Ujian Nasional). Dapat pula di bidang lain seperti prestasi di suatu cabang olah-raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya computer, beragam jenis teknik, jasa dan sebagainya. Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang seperti suasana, disiplin, keakraban,   saling   menghormati,   kebersihan,   dan   sebagainya 

Dalam konteks pendidikan, kualitas yang dimaksudkan adalah dalam konsep relatif, terutama berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan pendidikan ada dua  aspek,  yaitu  pelanggan  internal dan eksternal.  Pelanggan  internal adalah kepala sekolah, guru dan staf kependidikan lainnya. Pelanggan eksternal ada tiga kelompok, yaitu pelanggan eksternal primer, pelanggan sekunder, dan pelanggan tersier. Pelangan eksternal primer adalah peserta didik. Pelanggan eksternal sekunder adalah orang tua dan para pemimpin pemerintahan. Pelanggan eksternal tersier adalah pasar kerja dan masyarakat  luas   ( Kamisa, 1997,  dalam  Nurkolis,  2003: 70 – 71; Senduk J.E., 2006: 110).


Berdasarkan konsep relatif tentang kualitas, maka pendidikan yang berkualitas apabila:
a)  Pelanggan internal  berkembang  baik  fisik  maupun psikis.  Secara  fisik  antara mendapatkan imbalan finansial. Sedangkan secara psikis adalah bila mereka diberi
kesempatan  untuk  terus  belajar  dan  mengembangkan  kemampuan,  bakat  dan kreatifitasnya.
b)  Pelanggan eksternal :
1.  Eksternal   primer  (para   siswa)  :   menjadi  pembelajar   sepanjang   hayat, komunikator yang baik dalam bahasa nasional dan internasional, punya keterampilan teknologi untuk lapangan kerja dan kehidupan sehari-hari, siap secara kognitif untuk pekerjaan yang kompleks, pemecahan masalah dan penciptaan pengetahuan, dan menjadi warga Negara yang bertanggung-jawab secara sosial, politik dan budaya   (Phillip Hallinger, 1998, dalam Nurkolis,2003:71).  Intinya para  siswa  menjadi  manusia  dewasa  yang  bertanggung-jawab akan hidupnya. (Kartini Kartono, 1997:11).
2.  Eksternal sekunder (orang tua, para pemimpin pemerintahan dan perusahan): mendapatkan konstribusi dan sumbangan yang positif. Misalnya para lulusan dapat memenuhi harapan orang tua dan pemerintah dan pemimpin perusahan dalam hal menjalankan tugas-tugas dan pekerjaan yang diberikan.
3.  Eksternal tersier (pasar kerja dan masyarakat luas) : para lulusan memiliki kompetensi dalam dunia kerja dan dalam pengembangan masyarakat sehingga mempengaruhi pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial.
 2.1.3 Sekolah bermutu
Berkenaan dengan sekolah bermutu, ada beberaa model (karateristik) sekolah bermutu yang dikemukakan oleh Jerome S.Arcaro (2007) dianataranya adalah : pertama , fokus pada kostumer. Dalam meningkatkan penyelenggaraan mutu pendidikan sekolah harus melayani kebutuhan konsumen baik internal maupun eksternal; kedua  , keterlibatan total .Semua komponen yang berkepentingan harus terlibat secara langsung dalam pengembangan mutu; ketiga, pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan cara evaluasi, evaluasi ini dijadikan acua dalam meningkatkan penyelenggaraan mutu pendidikan; keempat, komitmen. Hal lain yang menyangkut pendidikan bermutu adalah adanya komitmen bersama terhadap budaya mutu; kelima, memandang pendidikan sebagai sistem. Pandangan seperti ini akan dapat mengeliminasi pemborosan dari pendidikan dan dapat memperbaiki mutu setiap proses pendidikan; keenam, perbaikan berkelanjutan. Prinsip dasar mutu adalah perbaikan secara terus menerus ( berkelanjutan ) langkah ini dilakukan secara konsisten menemukan cara menangani masalah dan membuat perbaikan yang diperlukan.
Model sekolah bermutu dapat digambarkan sebagai berikut :




Gambar 1.  model sekolah bermutu
Dalam rangka mengetahui mutu di suatu sekolah dengan cara mengukr kekuatan dan kelemahan.
Pilar mutu    Kekuatan    Kelemahan
Fokus pada konsumen    Seara berkala mengadakan pertemuan dengan staf, siswa , orang tua, dan wakil-wail komunitas untuk merumuskan keinginannya    Kurang menanggapi keluhan staf, siswa, orang tua atau komunitas
Keterlibatan total    Para staf sama-sama bertanggung jawab untuk memecahkan masalah saat pengembangan sekolah bermutu    Secara umum staf menunggu manajemen untuk memecahkan masalah
Pengukuran    Mengumpulkan data untuk mengukur perbakan dan untuk mengembangkan solusi    Tidak mencatat kemajuan hanya berjalan menuju lasalah berikutnya
Komitmen    Menejemen memberikan pelatihan sistem dan pross yang dibutuhkan untuk mengubah cara kerja guna memperbaiki mutu dan menigkatkan produktivitas    Dukungn untuk mutu terisolasi dan tida diakui oleh staf, siswa dan komunitas
Perbaikan berkelanjutan    Secara konstan mencari cara untuk memperbaiki setiap pross pendidikan    Mengisi dengan hal – hal sebagaimana adanya sekalipun ada masalah tidak menganggapnya sebagai masalah
Tabel 2. Contoh analisis mutu sekolah
Keberhasilan penerapan menejemen mutu di sekolah diukur dari tingkat kepuasan pelanggan, seperti yang dikemukakan oleh Tim Depdiknas (1999) bahwa keberhasilan sekolah mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. siswa puas dengan layanan sekolah, ysitu dengan pelajaran yang diterima, perlakuan guru, pimpinan, puas dengan fasilitas yang disediakan sekolah, atau dengan kata lain siswa menikmati situasi sekolah dengan baik.
2. Orang tua siswa merasa puas dengan layanan terhadap anaknya, layanan yang diterimanya dengan laporan tentang perkembangan kemajuan belajar anaknya, dan program yang dijalankan sekolah.
3. Pihak pemakai atau penerima lulusan puas karena menerima luusan dengan kualitas baik
4. Guru dan karyawan puas dengan layanan sekolah, dalam bentuk pembagian kerja, hubungan dan komunikasi antar guru/ pimpinan , karyawan, gaji yang diterima , atau layanan yang lainnya.
     Popisupiatin ( 2010 ) menjelaskan bahwa rendahnya mutu pendidikan di Indonesia ditandai dengan banyaknya lulusan yang tida dapat diserap oleh pendidikan di atasnya. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat kemampuan, keterampilan dan pengetahuan mereka, artinya output lulusan tidak mempunyai kualitas yang sesuai tuntutan persyaratan pengguna lulusan. Menurut Beeby dalam Noesan (2003 ) dapat dilihat dari perspektif ekonomi, sosiologi dan pendidikan. Dari perspektif ekonomi, pendidikan yang bermutu dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia sehingga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
    Menurut Nur Zazin ( 2011, 65) ditinjau dari sisi Sosiologis mutu pendidikan berarti pendidikan yang bermanfaat  dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan lingkungannya dalam hubungan dengan kelompok, perkembangn budaya, serta mempersiapkan masyarakat untuk menerima perubahan dan perkembangan teknologi.
    Sedangkan mutu pendidikan di suatu sekolah dapat dilihat dari 5 (lima) macam penilaian sebagai berikut,
a. Prestasi siswa yang dihubungkan dengan norma nasional dan agama dengan menggunakan skala nilai ( bidang akademik )
b. prestasi siswa yang berhubungan dengan kemampuan ( non akademik )
c. kualitas belajar mengajar
d. kualitas mengajar ( kurikulum yang dilaksanakan )
e. kinerja sekolah ( pengelolaan sekolah )
2.2 Kepemimpinan
Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya kelak. Manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpion dirinya sendiri.
    
Kepemimpinan berkaitan dengan proses yang disengaja dari seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang kuat terhadap orang lain untuk membimbing, membuat struktur,memfasilitasi aktivitas dan hubungan didalam kelompok atau organisasi. Menurut Stogdill (1974) definisi kepemimpinan adalah (1) focus dari proses kelompok, (2) penerimaan kepribadian seseorang, (3) seni mempengaruhi perilaku, (4) alat untuk mempengaruhi perilaku , (5) suatu tindakan perilaku, (6) bentuk dari ajakan (persuasi) , (7) bentuk dari relasi yang kuat, (8) alat untuk mencapai tujuan, (9) akibat dari interaski, (10) peranan yang differensial, dan, (11) pembuat struktur.

Kepemimpinan melibatkan proses yang berpengaruh yang berkaitan dengan memudahkan kerja kolektif dan memberikan pengaruh,cara memberi pengaruh,dan hasil dari pengaruh.
 Karakteristik pemimpin terdiri dari :
1. Cirri(motivasi,kepribadian, dan nilai)
2. Keyakinan dan optimism,
3. Keterampilan dan keahlian.
4.Perilaku.
5. Integritas dan etika,
6. Taktik pengaruh.
7. Sifat pengikut. (Yukl.G. 2005)

Kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill dalam Mihdar.F. 2012 adalah:
1.    Suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham
2.    Suatu bentuk persuasi dan inisiasi
3.    Suatu kepribadianyang memiliki pengaruh
4.    Suatu tindakan dan perilaku
5.    Titik sentral proses kegiatan kelompok
6.    Hubungan kekuatan/kekuasaan
7.    Suatu hasil dari interaksi
8.    Peran yang diperoleh
9.    Inisiasi (permulaan)struktur

Kepemimpinan Menurut Blanchard dalam Mihdar.F. 2012 adalah:
Kepemimpinan proses dalam mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok dalam usahanya mencapai tujuan didalam situasi tertentu. Berdasarkan difinisi itu kepemimpinan akan terjadi jika dalam situasi tertentu seseorang mempengaruhi prilaku orang lain baik secara perorangan ataupun kelompok.
Sebagian besar definisi kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh social yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dilaksanakan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas – aktivitas serta hubungan –hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi.

        Nilai – nilai        etika dan budaya

         
Peristiwa    misi        pengarahan,        kegiatan -        hasil
                tujuan,sasaran,        kegiatan
                keterbatasan        (memimpin
                bertindak          kerja )


        situasi-situasi            lingkungan dan
                         harapan
        Gbr.2 model umum komsep kepemimpinan (Immegart, 1990)



2.2.1 Integritas Kepala Sekolah

Pada bidang pendidikan, orang yang mempunyai kewenangan structural yang terletak pada garis otoritas, dimulai dari Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah, dan seterusnya. (Kepemimpinan, Tiong :1997 dalam Akuntabilitas Kinerja Kepala Sekolah) mengungkapkan karakteristik kepala sekolah yang efektif
1)    Kepala sekolah yang adil dan tegas dalam mengambil keputusan
2)    Kepala sekolah yang membagi tugas secara adil kepada guru
3)    Kepala sekolah yang menghargai partisipasi staf
4)    Kepala sekolah yang memahami [perasaan guru
5)    Kepala sekolah yang  memiliki visi dan berupaya melakukan perubahan
6)    Kepala sekolah yang terampil dan tertib
7)    Kepala sekolah yang berkemampuan dan efisien
8)    Kepala sekolah yang memiliki dedikasi dan rajin
9)    Kepala sekolah yang tulus
10)    Kepala sekolah yang percaya diri.

Cirri – cirri kepemimpinan efektif kepala sekolah di abad ke-21
1)    Kepemimpinan yang jujur, membela kebenaran, dan memiliki nilai – nilai utama
2)    Kepemimpinan yang mampu dan mau mendengarkan suara guru, siswa, orang tuadan anggota komite sekolah
3)    Kepemimpinan yang  menciptakan gvisi yang realistis sebagai miliki bersama
4)    Kepemimpinan yang percaya berdasarkan data yang ada
5)    Kepemimpinan yang dimulai dengan interopeksi dan refleksi terhadap diri sendiri dulu.
6)    Kepemimpinan yang melibarkan semua sumber daya manusia di sekolah, mengatasi hambatan-hambatan  untuk berubah baik secara personal maupun organisasional 

Kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang menyelenggarakan proses pendidikan dan  pengajaran di suatu sekolah.bKepala sekolah bukanhanya sekedar kedudukan atau jabatan tetapi merupakan suatu pekerjaan yang penuh dengan tanggung jawab , komitmen, jujur, adil dan memiliki visi yang teguh serta konsekuen terhadap hal-hal yang telah ditetapkannya untuk menyelenggarakan proses pembelajaran. Kepala sekolah dituntut mampu menerjemahkan kepada guru, karyawan dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran tentang visi, misi, nilai-nilai, strategi, transformasidan keterampilan dalam menghadapi dinamika yang timbul, tumbuh dan berkembang di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah harus memiliki integritas yang tinggi sehinga kekuatan kepemimpinannya membawa pengaruh ke arah positif  bagi pertumbuhan dan pengajaran di sekolah.

    Menurut Harefa (2000;147) integritas adalah maintaining social, ethical, and organizational norm,firmly adhering to code of conductand ethical principle. Dengan pengertian tersebut  integritas diterjemahkan menjadi tiga kunci yang dapat di mati (observable). Pertama menunjukkan kejujuran, yaitu bekerja dengan orang lain secara jujur dan benar, menyajikan data dan informasi secara lengkap dan akurat. Kedua, memenuhi komitmen yaitu melakukan apa yang telah dijanjikan dan tidak membocorkan rahasia. Ketiga, berprilaku secara konsisten yaitu menunjukkan tidak adanya kesenjangan antara kata dan perbuatan.
   
2.3 Partisipasi  masyarakat

    Apabila  kita  melihat  fenomena  di  masyarakat,  seakan-akan  ada
jurang pemisah antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat. Ada pula anggapan bahwa sekolah hanya sekadar tempat penitipan anak karena orang tua tidak mempunyai waktu dan kemampuan untuk mendidik anaknya.  Penghargaan  orang  tua  dan  masyarakat  terhadap  sekolah menjadi rendah, mungkin karena mereka merasa telah memberikan imbalan yang cukup kepada sekolah. Padahal jika dibandingkan dengan hasil  yang dicapai  anak berupa pengetahuan,  keterampilan,  dan sikap siswa tidak seimbang dengan imbalan yang dibayarkan orang tua kepada sekolah. Komunikasi antara orang tua dan masyarakat dengan sekolah jarang terjadi.


Hubungan antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat perlu dipererat sehingga tanggung jawab pendidikan bukan hanya dibebankan kepada   sekolah.   Dengan   terbentuknya   komite   sekolah,   diharapkan menjadi penghubung antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat, sehingga mereka dapat diberdayakan secara optimal dalam pendidikan. Orang tua dan masyarakat harus diajak aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Mereka harus ikut menentukan dan membuat program bersama sekolah dan pemerintah. Mereka harus ikut aktif dalam kegiatan- kegiatan pembelajaran maupun non instruksional. Orang tua harus menyediakan waktu untuk berkunjung ke sekolah dan kelas untuk mengontrol   pendidikan   anaknya,   berdiskusi   dengan   guru   untuk mengetahui hambatan dan kemajuan yang dihadapi anaknya.

Dalam Undang-undang  nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XV pasal 54 dinyatakan bahwa :
(1) Peran masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggraan mutu layanan pendidikan.
(2) masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber pelaksana dan pengguna hasil pendidikan.
Kata partisipasi ditinjau dari segi etimologis menurut Suwanto (1983) merupakan : Meminjam dari bahasa Belanda “participation” yang sebenarnya dari bahsa latin “participatio”. Perkataan  “participatio” sendiri terdiri dari dua suku kata yakni pars dan copere  yang berarti  mengambi bagian. Perkataan “participatio” sendiri berasal dari kata kerja “participare” yang berarti ikut serta. Dengan demikian partisipasi mengandung pengertian aktif, yakni adanya kegiatan atau aktifitas.
Davis (1962) mengatakan “participation is define as mental and emotional envolepment of a person in a group situation which encourages him to contribute to group goals and share responsibility in them”. Maksudnya   partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental dan emosional seorang individu dalam situasi kelonpok tertentu yang mendorongnya untuk mendukung atau menunjang tercapainya tujuan-tujuan kelompok serta ikut bertanggung jawab terhadapnya.

Menurut Siagian (1985) bahwa partisipasi itu ada yang bersifat aktif dan pasif. Partisipasi pasif dapat berarti bahwa dalam sikap perilaku dan tindakannya tidak melakukan hl – hal yang mengakibatkan terhambatnya suatu kegiatan, dan partisipasi aktif  berwujud :
Turut memikirkan  nasib sendiri dengan memanfaatkan lembaga sosial dan politik yang ada di masyarakatsebagai saluran aspirasinya. Menunjukkan adanya kesadaran bermasyarakat dan bernegara yang tinggi dengan tidak menyerahkan penentuan nasib kepada orang lain, seperti kepada pimpinan baik yang sifatnya formal maupun informal. Kerelaan melakukan pengorbanan yang dituntut oleh pembangunan demi kepentingan bersama yang luas dan penting.
    Mengacu pada pendapat tersebut, membuka kemungkinan bagi setiap anggota masyarakat untuk memberikan kontribusi / sumbangan demi terbina dan terwujudnya masa depan yang lebih baik.
Partisipasi adalah pross aktif dan inisiatif yang mncul dari masyarakat serta akan terwujud sebagai suatu kegiatan nyata apabila terpenuhi tiga faktor pendukungnya, yaitu : adanya kemauan, adanya kemampuan dan adanya kesempatan untuk berpartisipasi.  Lebih lanjut Soetrisno dalam Finna Rizqina (2010) menyatakan bahwa ada definisi yang beredar di masyarakat salah satunya adalah partisipasi rakyat dalam pembangunan merupakan kerjasama yang erat antara perencana dan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, melestarikan dan mengembangka hasil pembangunan yang telah dicapai.
Menurut definisi ini ukuran tinggi rendahnya partisipasi masyarakat tidak hanya diukur denga kemauan saja, tetapi juga dengan ada tidaknya hak untuk ikut menentukan arah dan tujuan program yang ada di wilayah mereka. Dengan demikian dari deinisi tersebut dapt dirangkum indikator partidipasi masyarakat sebagai berikut :
a) ikut serta mengajukan usul atau pendapat mengenai usaha-usaha yang akan dilakukan  secara langsung ataupin melalui lembaganya
b)ikut serta bermusyawarah dalam pengablan keputusan
c) ikut serta melaksnakan apa yang telah diputuskan dalam musyawarah termasuk dalm hal ini adala memberikan sumbangan, baik berupa uang ,tenaga atau material lainnya.
d) ikut serta mengawasi pelaksanaan keputusan bersana
e) ikut serta bertanggung jawab terhadap berhasilnya program yang telah ditentukan bersama
f) ikut serta  menikmati dan memlihara hasil hasil dari kegiatan tersebut.
Menurut Purwanto dala Supriono dan Ahmad (2001) ada tiga jenis hubungan masyarakat yang dapat dikembangkan, yaitu  a) hubungan edukatif, maksudnya adalah hubungan kerjasama dala hal mendidik siswa, antara di lingkungan sekolah dan keluarga b) hububgan kultural, adalah usaha kerjasama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat dimana sekolah itu berada c) hubungan institusional, yaitu hubungan kerjasama antara sekoah-sekolah dan instansi resmi lainnya.

2.3.1 Pemberdayaan Komite Sekolah
Desentralisasi  pendidikan  di  tingkat  sekolah  merupakan   satu bentuk desentraliasasi yang langsung sampai ke ujung tombak pendidikan di lapangan. Jika kantor cabang dinas pendidikan kecamatan, dan dinas pendidikan kabupaten/kota lebih memiliki peran sebagai fasilitator dalam proses pembinaan, pengarahan, pemantauan dan penilaian, maka sekolah seharusnya diberikan peran nyata dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.  Hal ini disebabkan karena proses interaksi edukatif di sekolah merupakan inti dari proses pendidikan yang sebenarnya. Oleh karena itu, bentuk desentralisasi pendidikan yang paling mendasar adalah yang dilaksanakan oleh sekolah dengan menggunakan Komite Sekolah sebagai wadah pemberdayaan peran serta masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) 2000-2004, dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat perlu dibentuk Dewan Pendidikan di tingkat  kabupaten/kota,  dan Komite Sekolah di tingkat satuan pendidikan. Amanat rakyat dalam undang-undang tersebut telah ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tanggal 2 April 2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Dalam Kepmendiknas tersebut disebutkan bahwa peran yang harus diemban Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah adalah: (1) sebagai advisory agency (pemberi pertimbangan); (2) supporting agency (pendukung   kegiatan   layanan   pendidikan);   (3)   controlling   agency (pengontrol kegiatan layanan pendidikan); dan (4) mediator atau penghubung atau pengait tali komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah.
Untuk dapat memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat, sekolah   harus   dapat   membina   kerja   sama   dengan   orangtua   dan masyarakat, menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik dan warga sekolah. Itulah sebabnya, sangat diperlukan manajemen partisipatif yang melibatkan peran serta masyarakat sehingga semua kebijakan dan keputusan yang diambil adalah kebijakan dan keputusan bersama, untuk mencapai keberhasilan bersama. Dengan demikian,  prinsip  kemandirian  dalam  otonomi  sekolah  adalah kemandirian dalam nuansa kebersamaan. Hal ini merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip yang disebut sebagai total quality management, melalui suatu mekanisme yang menekankan pada mobilisasi kekuatan secara sinergis yang mengarah pada satu tujuan, yaitu peningkatan dan pengendalian mutu, serta kesesuaian pendidikan dengan pengembangan masyarakat.
Partisipasi masyarajat melalui komite sekolah adalah bentuk –bentuk partisipasi , keterlibatan atau dukungannya sebagai anggota masyarakat bersama sama pihak sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Hubungan antara sekolah dan masyarakat telah menjadi tuntutan yang harus dilakukan semua sekolah. Pada buku panduan penyelenggaraan pendidikan berbasis luas dan berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup telah dinyatakan secara tegas bahwa sekolah harus meiliki kerjasama dengan masyarakat yang diwadahi dalam bentuk komite sekolah.

Komite sekolah memiliki kedudukan yang kuat, karena telah termaktup dalam UU no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, khususnya pasal 56 ayat (1),(2),(3) dan (4). Pasal 56 (3) menyebutkan bahwa komite sekolah, sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga , sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

2.4 Kerangka Pikir dan Paradigma Teori
2.4.1 Hubungan partisipasi  masyarakat dengan mutu sekolah
    Pengertian hubungan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat berbeda pngertiannya dengan hubungan sekolah dengan wali murid. Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah keterlibatan anggota masyarakat ( wali murid dan bukan wali murid). Peningkatan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah merupakan realisasi konkrit atas dasar konsep pendidikan yang menyebutkan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.
    Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana komunikasi yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan peserta didik di sekolah.Dalam hal ini sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat.
2.4.2 Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan mutu sekolah
    Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang berat, mengingat perannya yang sangat besar, membutuhkan kewibawaan dan kepandaian dalam membuat langkah – langkah baru sebagai jawaban kebutuhan masyarakat. Hal ini sebagaimana ditulis oleh Bernard Kutner dalam Bagaimana menjadi pemimpin yang baik (1989, 152)  “ dalam kepemimpinan tidak ada asas yang universal , yang nampak ialah proses kepemimpinan dan pola hubungan antar pemimpinnya. Fungsi utama kepemimpinan terletak dalam jenis khusus dari perwakilan (group representation). Seorang pemimpinharus mewakili kelompoknya sendiri. Mewakili kelompoknya mengandung arti bahwa sipemimpin mewakili fungsi administrasisecara eksekutif. Ini eliputi koordinasi dan integrasi berbagai aktivitas,kristalisasi kebijaksanaan kelompok dan peniaian terhadap macam peristiwa yang baru terjadi dan membawakan fungsi kelompok. Selain itu seorang pemimpin juga merupakan perantara dari orang dalam kelompoknya diluar kelompoknya.
    Pemimpin pendidikan dalam hal ini adalah Kepala sekolah, sebagai seorang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di lembaga pendidikan harus memliki kesiapan dan kemampuan untuk membangkitkan semangat kerja personal.Kepala sekolah berperan sentral terhadap kemajuan dan kemunduran sebuah organisasi yang bernama sekolah.  

2.4.3 Hubungan partisipasi  masyarakat dan  kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu sekolah
    Masyarakat adalah pihak yang bisa merasakan langsung dampak dari keberadaan suatu sekolah.
    Kepemimpinan dapat dipahami bahwa kepemimpinan merupakan proses yang berisi rangkaian kegiatan yang melibatkan sekelompok orang yang dalam proses tersebut terjadi aktivitas mempengaruhi, memotivasi menggerakkan dan mengarahkan pikiran dan perasaan pihak lain ke arah yang telah disepakati bersama. Kepala skolah adalah seorang yang berperan besar , sangat sentral dalam pengelolaan sebuah sekolah.

2.5 Kerangka pikir
Kerangka pikir  merupakan konsep yang memuat ketekaitan antara variable-variabel dalam penelitian sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang timbul.Pokok permasalahan dalam penelitian ini ada tiga factor, yaitu peran masyarakat, kepemimpinan kepala sekolah dan peningkatan mutu sekolah. Yang menjadi indikator peran masyarakatl menurut Menurut  yaitu:
1.    Ikut serta mengajukan usul atau pendapat.
2.    Ikut serta bermusyawarah mengambil keputusan.
3.    Ikut serta melaksanakan apa yang telah diputuskan
4.    Ikutg serta mengawasi pelaksnaan keputusan
5.    Ikut bertanggung jawab terhadap hasil.
Ikut serta menikmatgi dan memelihara hasil kegiatan  (Soetrisno, 1995)

Yang menjadi Indikator dalam Kepemimpinan yaitu:
1.    Membimbing
2.    Membuat struktur
3.    Memfasilitasi aktivitas
4.    Memfasilitasi hubungan dalam kelompok atau organisasi. (Yukl.G.2005) 
Yang menjadi indikator mutu sekolah yaitu
a.    Prestasi siswa
b.    Suasana belajar
c.    Kurikulum yang dilaksanakan
d.    Kualitas guru
e.    Pengelolaan sekolah
(Popiastin, 2010)
Dari beberapa faktor diatas diperoleh hubungan antara partisipasi masyarakat dan kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu sekolah, maka dapat dikemukakan dalam bentuk bagan kerangka pikir sebagai berikut:
Gambar 3 Kerangka Pikir Hubungan Antar Variabel


2.6.  Rumusan Hipotesis



Gambar 3. Kerangka pikir hubungan antar variabel
Berdasarkan Tinjauan pustaka dan kerangka pikir tersebut maka dapat     
dirumuskan dengan Hipotesis sebagai berikut:
a. Terdapat hubungan antara partisipasi masyarakat dengan mutu sekolah di SMA Tri Sukses.
b. Terdapat Hubungan antara  Kepemimpinan  Kepala Sekolah dengan      
    mutu sekolah di SMA Tri Sukses
            c. Terdapat Hubungan Antara partisipasi masyarakat dan Kepemimpinan 
                Kepala Sekolah dengan mutu sekolah di SMA Tri Sukses.
    Hipotesis tersebut akan diuji kebenarannya pada akhir analisis  data apakah pernyataan hipotesis tersebut diterima atau ditolak.  Bila Ha diterima berarti :
a. Terdapat hubungan yang positif antara partisipasi masyarakat dengan mutu sekolah di SMA Tri Sukses.
 b. Terdapat Hubungan yang positif antara Kepemimpinan  Kepala Sekolah        
     dengan  mutu sekolah di SMA Tri Sukses
c. Terdapat Hubungan yang positif  Antara partisipasi masyarakat dan kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu sekolah di SMA Tri Sukses
          
Sebaliknya bila Ha ditolak berarti :

a. Tidak terdapat hubungan antara partisipasi masyarakat dengan mutu sekolah di SMA Tri Sukses
b. Tidak terdapat Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu sekolah di SMA Tri Sukses
c. Tidak terdapat Hubungan Antara peran masyarakat dan kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu sekolah di SMA Tri Sukses.





BAB III METODE PENELITIAN

3.1  Desain  Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif  korelasi , yaitu penelitian dengan tujuan untuk melihat hubungan gejala dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel yang lain ( Notoatmojo, 2002). Dalam hal ini peneliti bermaksud melihat hubungan partisipasi masyarakat dan kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu sekolah di SMA Tri Sukses.
3.2 Variabel Penelitian
a.    Variabel bebas adalah: sejumlah gejala atau faktor-faktor atau unsur-unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variable lain.  Yang menjadi variable bebas (X1) adalah partisipasi masyarakat  dan Variabel bebas (X2) adalah Kepemimpinan Kepala Sekolah .
b.    Variabel terikat adalah: factor-faktor atau unsur-unsur yang dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variable bebas tertentu.  Yang menjadi variable terikat adalah mutu sekolah
3.3 Difinisi Operasional
1.    Yang dimaksud dengan partisipasi masyarakat dalam penelitian ini adalah keterlibatan dan keikutsertaan secara aktif dan suka rela baik karena alasana dalam dirinya atau dari luar drinya. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan disalurkan melalui sebuah lembaga yang disebut Komite Sekolah.
2.    Yang dimaksud dengan Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah Proses dalam mempengaruhi kegiatan seseorang dalam usahanya mencapai tujuan tertentu didalam situasi tertentu.Terdiri dari 1. Membimbing 2. Membuat stuktur 3. Memfasilitasi aktivitas . 4. Memfasilitasi hubungan dalam kelompok atau organisasi.
3.    Yang dimaksud dengan mutu sekolah  adalah .
3.4 Pengukuran Variabel
    1. Variabel Mutu Sekolah Diukur dengan Indikator
1)    Prestasi siswa
2)    Suasana belajar
3)    Kurikulum yang dilaksanakan
4)    Kualitas guru
5)    Pengelolaan sekolah
    2. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah diukur dengan indikator.
1)    Membimbing
2)    Membuat struktur
3)    Memfasilitasi aktivitas
4)    Memfasilitasi hubungan dalam kelompok atau organisasi

3. Variabel partisipasi masyarakat  diukur dengan Indikator
1) mengajukan usul atau pendapat
     2) ikut bermusyawarah
3) melaksnakan hasil keputusan
(4) mengawasi pelaksnaan keputusan
(5) bertanggung jawab terhadap hasil kegatan.
(6) menikmati dan memihara
3.5 Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
                Penelitian bertempat di SMA TRI SUKSES Natar   Lampung selatan
      2. Waktu Penelitian
          Penelitian ini memerlukan waktu selama 4 bulan terhitung dari bulan   
         Meii 2014 sampai bulan agustus 2014.

Tabel.1  Jadwal Rencana Persiapan Penelitian
No    Kegiatan    Bulan Minggu ke
        Mei    Juni    Juli    Agustus
    Persiapan    X    x    x    X                                               
    Pelaksanaan                    x    X    X    X    x    x    X                   
    Penyusunan Laporan                                                x    X    X    x    x
                                                                   

3.5.1. Pengumpulan Data
Alat yang dipakai dalam penelitian ini berupa kuisioner dan pengamatan.Kuisioner merupakan alat pengumpul data yang berupa pertanyaan yang diisi oleh responden kegunaannya adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian
2. Memperoleh informasi yang validitas dan reliabilitas.
3.5.2. Metode Penelitian
Penulisan ini bertujuan untuk mengambarkan hubungan yang terdapat pada partisipasi masyarakat dan kepemimpinan Kepala Sekolah dengan peingkatan mutu sekolah di SMA Tri Sukses , karena bertujuan untuk menggambarkan  kondisi yang ada, maka penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat kualitatif.
Menururt Hadari Nawawi (1993:63) penelitian deskirptif yaiotu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang,lembaga,masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana mestinya. Lebih lanjut Hadari Nawawi menyimpulkan ciri metode deskriptif yaitu
1.    Memusatkan perhatian pada masalah – masalah yang ada saat penelitian dilakukan atau masalah – masalah yang bersifat actual.
2.    Menggambarkan fakta-fakta tentag masalah yang diselidiki sebagaimana mestinya, diiringi dengan interpretasi yang rasional dan kuat.
3.6. Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
    Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja, tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki objek atau subjek tersebut ( Alimul, 2007). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga pendidik (guru) dan tenaga non kependidikan  beserta komite sekolah yang bukan guru di SMA Tri Sukses berjumlah 55 orang.
3.6.2 Sampel
    Sample adalah bagian dari populasi yang akan ditelit ( Alimuk, 2007 ). Sample dalam penelitian ini adalah guru, staf dan komite sekolah. Teknik pengambilan sample dalam penelitian in i adlah aksidental sampling  yaitu suatu teknik penetapan sample yang dilaukan dengan kebetulan bertemu diambil dan langsung dijadikan sample utama ( Alimul, 2007 ). Besar sample yang akan digunakan dalam penelitian menggunakan rumus :
            n =   N
                 1 + N (d2)
n= Besar Sample
N = Besar populasi
d =  Tingkat ketepatan ( 5 % )
Jadi , bila mengacu pada rumus tersebut dengan menggunakan teknik aksidental sampling maka di dapat jumlah sample yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

diketahui
n = 55 orang
d = 5 % ( 0,05 )
n = 55
jadi  n =   55
       1 + 55 (0,052)
      = 55
        1 + 0,14
      = 48,25        48 
Jadi jumlah sample yang digunakan dalam peneltian ini adalah 48 orang.              
 3.6.3 Teknik Pengumpulan data
        Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
(a)  Kuisioner  yaitu memberikan lembaran pertanyaan yang seterusnya akan diisi oleh responden, 
(b) observasi yaitu dengan melakukan pengamatan di lapangan tentang kondisi yang terjadi  dan
(c) tinjauan pustaka yaitu dengan menggunakan buku – buku bacaan juga melalui penggunaan internet sebagai referensi dan informasi tambahan .

3.7.  Instrumen Penelitian
3.7.1 Prosedur penyusunan Instrumen
        Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara pembuatan angket atau kuisioner Tahap awal yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Pengadministrasikan instrument, yang meliputi:
1.    Menetapkan jenis instrument pengumpulan data yang akan digunakan(sesuai desain penelitiannya)
2.    Menyusun instrument pengumpulan data
3.    Mencobakan instrument
4.    Menetapkan format dan isi instrument yang telah diuji kebakuannnya
3.7.2 Kisi-Kisi Instumen
Pengertian kisi-kisi instrument adalah sebuah table yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom.  Kisi-kisi penyususunan instrument menunjukkan, kaitan antara variable yang diteliti dengan sumber data dari mana akan diambil , metode yang digunakan dan instrument  yang disusun(Arikunto,2010:205)
Adapun indikator dari masing-masing variable Nampak dalam table 2 tentang kisi-kisi kuisioner berikut  ini.


Tabel. 2  Kisi-kisi Kuisioner untuk variable parisipasi masyarakat
No    Indikator    Prediktor    Jml soal    No
Soal
1.    Mengajukan usul    1.Memahami visi dan misi sekolah
2..Memiliki ide – ide yang disampaikan
3. Berani mengemukakan pendpat    1

1

1    1,2

3

4,5
2.    Ikut bermusyawarah    1.    Mengikuti rapat komite atau rapat ttg pengembangan sekolah
2.    Tingkat kehadiran pada rapat > 75%
3.    Terlibat dalam kepengurursan komite sekolah    1


1

1    6


7

8,9
3.    Ikut melaksanakan hasil keputusan    1.    Mendukung dan menyetujui besaran dana komite
2.    Bertanya tentang pelajaran dan fasilitas sekolah
3.    Menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan anak tentang perkembangan dan suasana sekolah    2

1

2



    10,11

12

13,14
4.    Ikut mengawasi    1. berkunjung ke sekolah/BK
2. melakukan komunikasi dengan pihak seolah berkait kegiatan dan perkembanan anak    1
1    15
16
5.    Ikut bertaggung jawab    1. komite memiliki program kerja
2.Orang tua terlibat dalam berbagai kegiatan kelas / sekolah    2
1
    17,18
19
6    Menikmati dan memlihara    1. Memiliki keluarga berstatus warga sekolah
2. megikutkan kegiatan ekskul
    1
2    20
21,22









Tabel.  3 Kisi-kisi Kusioner untuk Kepemimpinan Kepala Sekolah


No    Indikator    Prediktor    Jml soal    No
Soal
1.    Membimbing
    1. kepala sekolah mampu  mengkomunikasikan visi dan misi sekolah kepada warga sekolah
2. kepala sekolah menjalankan sekolah menuju pada pencapaian visi dan misi
3.kepala sekolah mampu mendemonstrasikan pengetahuan tentang sekolah dan siswanya
4.kepala sekolah mampu memberikan supervisi yang mengarah pada peningkatan pembelajaran
5. kepala sekolah menyediakan waktu untuk berdiskusi dengan guru / staf berkait kendala ataupun program kerja.
6. Kepala sekolah berani untuk menegur bawahan     6    23,24,
25,26,
27,28
2.    Membuat struktur
    1. Kepala sekolah Munyusun struktur organisasi.
2. Kepala sekolah dihargai oleh warga sekolah termasuk masyarakat
3. kepala sekolah mempunyai rencana pengembangan sekolah yang dilaksanakan, ditinjau ulang dan dimonitor secara teratur.    3    29,30
31
3.    Memfasilitasi aktivitas
    1. Kepala sekolah menerima orangtua dan maysrakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
3. Mengadakan rapat dan pertemuan dengan orangtua dan komite secara berkala
5.Menganggarkan dana untuk kegiatan sekolah
6.Kepala sekolah meminta dan menerima masukan dari orang tua dan masyarakat tentang kepuasan kinerja sekolah      6


    32,33
34,35
36,37
4.    Memfasilitasi hubungan  dalam kelompok atau organisasi.    1.memiliki tenaga humas
2. sekolah mempunyai hubungan dengan sekolah lain,organisasi pemerintah,pusat pelayanan masyarakat
3. Kepala sekolah menyediakan  waktu untuk berdiskusi dengan orantua.
4. Kepala sekolah selalu berusaha mencarikan jalan  
   Keluar setiap permaslahan melibatkan masyarakat    4    38,39
40,41


Tabel. 4  Kisi-kisi Kuisioner  untuk mutu sekolah

No    Indikator    Prediktor    Jml soal    No Soal
1.    Prestasi siswa

    1. memiliki siswa berprestasi akademik
2. memiliki siswa / team berprestasi nonakademik
3.orang tua memahami dan puas dengan tingkat informasi yang diberian tentang anak mereka
4. orang tua diberikan informasi tentang perkembangan akademik dan nonakademik siswa
5. Informasi yang diberikan kepada siswa mengenai kemajuan mereka bersifat membimbing    5    41,42
43,44
45
2.    Suasana
    1.gedung,halaman dan peralatan sekolah bersih dan terawat
2. mekanisme partisipasi siswa dalam organisasi sekolah jelas
3.Maysrakat dapat melihat hubungan yang positif antara sekolah dan lingkungannya
4. guru dan orangtua serta siswa mengetahui dan memahami aturan sekolah
5. isu-isu seperti gangguan terhadap siswa dan disiplin siswa didiskusikan dengan warga sekolah dan komite sekolah.
6. sekolah melakukan kerjasama anatar unit pendukung dan pusat layanan masyarakat yang lebih luas
7. sekolah menyediakan unit pendukung
8. siswa memiliki akses yang mudah terhadap semua unit pendukung tersebut.
9. sekolah didukung dengan teknologi yang memadai    5    46,47
48,49
50
3.    Kurikulum yang dilaksanakan
    1. kurikulum yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
2. sekolah menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler
3. guru dapat menjelaskan kepada orangtua bagaimana kurikulum dijabarkan dan diberikan kepada siswa
4. sekolah menyediakan program khusus bagi siswa yang mempunyai kebutuhan khusus termasuk siswa yang memiliki kemampuan melebihi rata-rata.    4    51,52
53,54
55
4.    Kualitas guru
    1. guru telah tersertifikasi
2.rinciankualifikasi guru terpajang
3. guru mampu menggunakan berbagai pendekatan mengajar
4.guru merasa nyaman bekerja di sekolah
5. guru mengikuti berbagai program pengembangan profesi
6. guru mengundang orantua dan masyarakat  membantu kegitan kelas
7.guru dan orang tua mampu berdiskusi masalah pembelajaran dan nonpembelajaran yang timbul
8. > 75% guru memahami dan mampu mengoperasionalkan IT dengan baik    7    56,57
58,59
60,61
62
5    Pengelolaan sekolah    1. Orangtua dan komite sekolah puas dengan alokasi dana dan kepuusnnya
2. sekolah menyedikan staf administrasi yang memadai untuk mendukung operasionalsekolah
3. staf administrasi sekolah mengenal siswa dan orang tuanya
4.sekolah mempunyai fasilitas fisik lain
5. sekolah menyediakan waktu untuk guru merencanakan dan elakukan pengembangan diri
6. jumlah siswa sesuai dengan petunjuk operasional sekolah dan pengaturan kelas
7.sekolah memajang RAPBS
8. Sekolah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja
9. sekolah melaporkan kegiatan dan pendanaan terhadap stakeholders
10.sekolah reonsif terhdap kebutuhn dan aspirasi masyarakat    10    63,64
65,66
67,68
69,70
71,72




3.7.3 Skoring (Pemberian Nilai)

         Sebelum menetapkan skor perlu terlebih dahulu dijelaskan alternative jawaban yang digunakan.  Dalam pengukuran ini variable bebas diukur dengan menggunakan skala likert yaitu suatu cara sistematik untuk member skor dalam kuisioner yang dibagikan.  Ada 5 alternatif jawaban untuk partisipasi masyarkat yaitu:
Tabel.  5 Alternatif Jawaban partisipasi masyarakat
Jawaban     Nilai
-    Selalu
-    terkadang
-    pernah sekali atau dua
-    tidak
-    Tidak sama sekali     5
 4
 3
 2
 1

Alternativ dari masing-masing Manajemen sekolah adalah:
1. Jawaban selalu  diberi Nilai 5 skornya 100. Memiliki ide – ide pengembangan  sekolah. Jika jawabannya Ya  maka diberi Skor 100
2. Jawaban Sering diberi nilai 4 skornya 75. Memiliki ide – ide pengembangan  sekolah .  Jika jawabannya sering  maka diberi nilai 75.
3. Jawaban Cukup terkadang  diberi nilai 3 skornya 50. Memiliki ide – ide pengembangan  sekolah  Jika jawabannya Cukup Setuju maka diberi nilai 50.
4. Jawaban Tidak  diberi nilai 2 skornya 25. Memiliki ide – ide pengembangan  sekolah  .Jika jawabannya Tidak  maka diberi nilai 25.
5. Jawaban tidak sama sekali  diberi nilai 1 skornya 0.  Memiliki ide – ide pengembangan  sekolah ..Jika jawabannya  Tidak Sama sekali  maka diberi nilai 0.


Ada 5 alternatif jawaban untuk Kepemimpinan Kepala Sekolah yaitu:

Tabel. 6 Alternatif Jawaban Kepemimpinan Kepala Sekolah

Jawaban     Nilai
-    Selalu  (SL)
-    Sering(SR)
-    Kadang-Kadang(KK)
-    Jarang(JR)
-    Tidak Pernah(TP)     5
 4
 3
 2
 1

Alternatif dari masing-masing Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah:
1. Jawaban Selalu(SL) diberi Nilai 5 skornya 100. Pemimpin saya menegur kepada saya jika saya salah dalam melaksanakan tugas. Jika jawabannya Selalu maka diberi Skor 100
2. Jawaban Sering(SR)diberi nilai 4 skornya 75. Pemimpin saya menegur kepada saya jika saya salah dalam melaksanakan tugas..  Jika jawabannya Sering(SR) maka diberi nilai 75.
3. Jawaban Kadang-Kadang (KK) diberi nilai 3 skornya 50. Pemimpin saya menegur kepada saya jika saya salah dalam melaksanakan tugas..  Jika jawabannya Kadang-Kadang(KK)) maka diberi nilai 50.
4. Jawaban Jarang(JR) diberi nilai 2 skornya 25. Pemimpin saya menegur kepada saya jika saya salah dalam melaksanakan tugas.  Jika jawabannya Jarang(JR) maka diberi nilai 25.
5. Jawaban Tidak Pernah(TP) diberi nilai 1 skornya 0.  Pemimpin saya menegur kepada saya jika saya salah dalam melaksanakan tugas..  Jika jawabannya Tidak Pernah maka diberi nilai 0.

Ada 5 alternatif jawaban untuk Kecerdasan Sosial  yaitu:

Tabel. 7 Alternatif Jawaban mutu sekolah
Jawaban     Nilai
-    Selalu  (SL)
-    Sering(SR)
-    Kadang-Kadang(KK)
-    Pernah (P)
-    Tidak Pernah(TP)     5
 4
 3
 2
 1

Alternatif dari masing-masing Kecerdasan sosial adalah:
1. Jawaban Selalu(SL) diberi Nilai 5 skornya 100. Orangtua diberikan informasi perkembangan akademik ,sosial,personal dan fisik siswa. Jika jawabannya Selalu maka diberi Skor 100
2. Jawaban Sering(SR)diberi nilai 4 skornya 75. Orangtua diberikan informasi perkembangan akademik ,sosial,personal dan fisik siswa. Jika jawabannya Sering(SR) maka diberi nilai 75.
3. Jawaban Kadang-Kadang (KK) diberi nilai 3 skornya 50. Orangtua diberikan informasi perkembangan akademik ,sosial,personal dan fisik siswa. Jika jawabannya Kadang-Kadang(KK)) maka diberi nilai 50.
4. Jawaban Jarang(JR) diberi nilai 2 skornya 25. Orangtua diberikan informasi perkembangan akademik ,sosial,personal dan fisik siswa..  Jika jawabannya Jarang(JR) maka diberi nilai 25.
5. Jawaban Tidak Pernah(TP) diberi nilai 1 skornya 0.  Orangtua diberikan informasi perkembangan akademik ,sosial,personal dan fisik siswa..  Jika jawabannya Tidak Pernah maka diberi nilai 0.

3.8.  Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3.8.1. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan.   untuk mendapatkan data mengukur valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.  Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan(suharsimi Arikunto, 1998:160)
Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas(r xy ).  Untuk menguji kesahihan tiap butir soal kuisioner, dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi produk moment.
Dalam menentukan validitas suatu instrumen semisal tes hasil belajar matematika bentuk uraian digunakan rumus Product Moment yaitu:



Keterangan rumus
        r  xy =     korelasi skor item dengan skor total
        N    =   Jumlah Subyek
        X    =   Skor item
        Y    =   Skor total
Selanjutnya hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel  product moment dengan  r table (rkritis).  Bila rhitung lebih besar dengan rtabelmaka item tersebut valid dan jika r hit lebih kecil dari r table maka item tersebut tidak valid
3.8.2  Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten, bila dilakukan pengukuran dua kali atu lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama(Noto atmodjo, 2010).
Uji Reliabilitas dilakukan setelah menguji validitas.  Jika pertanyaan sudah valid semua analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas.
Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrument dalam penelitian ini adalah koefisien alpha.Kriterian suatu instrument penelitian dikatakan reliable bila koefisien reliabilitas alfha> r table maka pernyataan tersebut reliable.
3.9. Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis terhadap data penelitian ,data dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan kondisi setiap variable. peneliti menggunakan beberapa teknik menurut Ridwan,(2010) antara lain:
3.9.1 Analisis Data Secara Deskriptif/Kualitatif
3.9.2. Analisis Kualitatif
Analisis dilaukan dengan cara tabulasi data dari hasil penyebaran  kuisioner penelitian .  Kemudian dianalisis dan dideskripsikan pada table data per item pernyataan dan per indicator variable, dengan cara menghitung presentase perolehan skor kuisioner dibandingkan dengan skor maksimal yang mungkin dicapai oleh masing-masing item kuisioner.
Untuk mengetahui tingkat kekuatan pada uji kualitatif, maka hasil presentase tersebut dibandingkan dengan Kriteria sebagai berikut:
Tabel. 8 Kriteria Standar Katagori Analisis Kualitatif
Interval dalam Persen    Standar Katagori
0-20    Sangat Jelek
21-40    Jelek
41-60    Cukup
61-80    Baik
81-100    Sangat Baik


3.9.2.1 Korelasi Parsial
    Yaitu untuk mengetahui berapa besar hubungan antara
Partisipasi masyarakat (X1) dengan mutu sekolah  (Y) Hubungan antara (X2) Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap mutu sekolah(Y).

Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan rumus
        r  xy =     korelasi skor item dengan skor total
        N    =   Jumlah Subyek
        X    =   Skor item
        Y    =   Skor total
Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan r tidak lebih dari harga(-1≤r≤+1) Apabila nilai r= -1 artinya korelasi relative sempurna  r=0 artinya tidak ada korelasi : dan r =+1 berarti korelasinya sangat kuat.  Artinya harga r akan dikonsultasikan dengan table interpretasi Nilai r sebagai berikut:Interpretasi Koefiosien Korelasi r
Tabel. 9 Kriteria Korelasi Parsial
Interval Koefisien    Tingkat Hubungan
0,80-1,000    Sangat Tinggi
0,60-0,799    Tinggi
0,40-0,599    Cukup Tinggi
0,20-0,399    Rendah
0,00-0,199    Sangat Rendah



3.9.2.2 Korelasi Berganda
Yaitu untuk mengetahui berapa besar hubungan antara
Partisipasi masyarakat (X1) , Kepemimpinan Kepala Sekolah(X2) terhadap Mutu sekolah (Y)  di SMA TRI SUKSES Natar Lampung Selatan.
Rumus yang digunakan adalah:
Ryx1x2=√r²yx1 + r²yx2-2 ryx1 ryx2 rx1x2
                               1-r²x1x2
Keterangan rumus
        Ryx1x2 = Koefisien korelasi ganda antara variable X1 dan x2
ryx1= Koefisien korelasi X1 terhadap Y
ryx2 = Koefisien korelasi x2 terhadap Y
rx1x2 = Koefisien korelasi x1 terhadap X2
       
Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi korelasi ganda di cari F hitung kemudian dikonsultasikan dengan F tabel .  Lalu membandingkan F hitung dengan F tabel jika F hitung ≥ F tabel maka tolak H0 artinya Signifikan
F hitung ≤ F tabel terima H0 artinya tidak signifikan.


IV  HASIL DAN INTERPRETASI

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1  Sejarah singkat SMA Tri Sukses
         SMA Tri Sukses yang berada di bawah naungan Yayasan Nurul Huda lampung didirikan pada tahun 1997.Pada awalnya pendirian sekolah ini hanya untuk menampung santriwan dan santriwati yang mondok di Pondok Pesantren Nurul Huda, namun pada akhirnya seiring perkembangan waktu siswa – siswi nya tidak hanya dari pesantren tetapi masyarakat umum.
4.1.2  Kondisi geografis
           Secara geografis SMA Tri Sukses terletak di Dusun II Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. SMA Tri Sukses merupakan bagian dari unit pendidikan dan Yayasan Nurul Huda Lampung yang terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA Tri Sukses dan Pondok Pesantren Nurul Huda.
Masyarakat disekitar lingkungan sekolah sangat heterogen. Lokasi sekolah berjarak ± 10 km dari pusat kota Provinsi Lampung karena meskipun beradadi wilayah Kabupaten Lampung Selatan, namun letak SMA Tri Sukses berbatasan dengan Kota Bandar Lampung.
4.1.3  Visi dan Misi SMA TRI SUKSES
4.1.3.1 Visi

        Mandiri Yang Cerdas, dan Berakhlakul karimah

4.1.3.2 Misi
•    Melaksanakan pelayanan KBM sesuai  potensi secara efektif dan efisien
•    Melaksanakan KBM dengan menggunakan cara yang beragam, dengan didukung sarana yang memadai
•    Melaksanakan peningkatan kualitas SDM yang mengikuti perkembangan
•    Menunjukan kemampuan berpikir logis, keritis, kreatif dan inofatif dalam pengambilan ke putusan
•    Menunjukan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
•    Menunjukan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
•    Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan maslah kompleks
•    Menunjukan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
•    Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
•    Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
•    Mengapresiasi karya seni dan budaya
•    Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani serta kebersihan lingkungan
•    Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
•    Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
•    Menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
•    Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi 
4.1.3.3.  Tujuan Sekolah
•    Terwujudnya sekolah bertaraf nasional
•    Prosentase siswa yang diterima di perguruan tinggi ternama mencapai 10%
•    Penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Arab dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
•    Pencapaian tertinggi dalam lomba-lomba pada tingkat kabupaten dan provinsi
•    Pelaksanaan kegiatan aplikasi akademik, non akademik, sosial dan agama
•    Pemanfaatan IT dan Multimedia
•    Tidak terdapat siswa yang gagal belajar
•    Terbentuknya budaya mutu pada setiap unsur sekolah dlam mencapai visi dan misi
•    Terbentuknya pribadi yang disiplin, kreatif, inovatif, dan taqwa
•    Terciptanya lingkungan yang sesuai dengan 7K (keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, kenyamanan, dan kerindangan)


.1.3.5.   Kondisi warga sekolah SMA Tri Sukses
4.1.3.6.  Tenaga Pengajar dan Karyawan
Tabel . 10 Data Tenaga Pengajar
No    Nama Guru    Jenis    Status     Tugas
        Kelamin    Kepegawaian    Th    Masa
        L     P    GTY    GTT/PNS    Mulai    Kerja
1    Eko Dedi Gunawan, S. Sos        √              √    2000    14    Th
2    Marta Heti M, S. Pd                  √         √    1997    16    Th
3    Yoni Hisbullah, A. Md             √         √         2005    9    Th
4    Drs. Hartono             √              √    1997    16    Th
5    Drs. Madiyo             √              √    1997    16    Th
6    Rani Februarini, S. Pd                  √         √    1997    16    Th
7    Ari Widiastuti, S. Pd                  √    √         1997    16    Th
8    Megaria,  M. PdI                  √         √    1997    16    Th
9    Riduan Agus, S. Pd             √              √    2004    10    Th
10    Meiyensi, S. Pd, MM                  √         √    2000    14    Th
11    Dra.Hj. Nani Widowati             √         √    2001    13    Th
12    Ahmad Muslih,M.PdI             √              √    2004    10    Th
13    Suswanto, M. PdI        √         √         2001    13    Th
14    Silvya Farantika, S.Pd                  √    √         2012        Bl
15    Betty Anggraini, S.Pd                  √         √    2012    6    Bl
16    Sutarmo, S. Pd             √              √    2002    12    Th
17    Slamet Raharjo, S. Pd             √              √    2002    12    Th
18    Triyanti Andalasmi, S. Pd             √    √         2003    11    Th
19    Baranur Wahyu P, STP             √         √         2008    6    Th
20    Yusmaniar, S. E.                  √    √         2006    8    Th
21    Muchlisin Soleh, S. Pd. I        √              √    2006    8    Th
22    Syamsul Heriy, S. Pd             √         √    √    2006    8    Th
23    Mery Oktavia, S. Si                  √    √         2008    6    Th
24    Sri Ratna Suminar, S. Pd             √    √         2007    7    Th
25    M. Fahmi Hafidz, S. Si             √         √         2008    6    Th
No    Nama Guru    Jenis    Status     Tugas
        Kelamin    Kepegawaian    Th    Masa
        L     P    GTY    GTT/PNS    Mulai    Kerja
26    Wira Susanto, S.S             √         √         2008    6    Th
27    Evi Yuliana, S.Pd                  √         √    2006    8    Th
28    Miswati, S. Pd                  √    √         2009    6    Th
29    Abdul Aziz Masthuri, S. Pd        √         √         2009    6    Th
30    Novianti, S. E                  √         √    2007    7    Th
31    Antoni Prawira N, S. Pd        √         √         2008    6    Th
32    Ani Nurdiana,S.Pd                  √    √         2012    2    Th
33    Estiya Hayati, S. Pd                  √         √    2010    4    Th
34    Edi Siswanto, S. Pd             √              √    2010    2    Th
35    Dani Mahendra             √         √         2010    4    Th
36    Rika Putri Andini, S. Pd             √    √         2011    3    Th
37    Septiani,S.Pd                  √              2012    2    Th
38    Jumiyati, S.Pd                  √    √         2002    9    Th
39    Evilya Ervina Desy F, S. Ikom             √    √         2006    8    Th
40    M. Rofiqo Rifki                  √         √         2011    3    Th
41    Muhammad Syafril        √         √         2011    3    Th

Tabel. 11 Formasi karyawan
No    Nama Pegawai    Jenis             
        Kelamin         Staff    Masa
             Pendidikan       
        L     P    Terakhir        kerja
                        
1    Jumiyati, S. Pd         V    S-1    Bendahara    9 th
2    Evilya Ervina  F, S. IKom         V    S-1    TU    5th
3    Umi Mahtum         V    SMA    TU    1th
4    M. Sanusi Aji, A. Md         v         D 3    TU    6bln
5    Syaiful Anwar    v         SMA    Pesuruh    8 th
    Supangat    v        SMA    Satpam    12 th
7    Heni S        V    D-1    Perpus    6 th
8    Dewi        V    SMEA    Perpus    4 th
9    Hasrullah    v        SMP    Tk.Kbun    2 th


Tabel 12 Jumlah Tenaga Pengajar  Berdasarkan Mata Pelajaran
NO    GURU MATA PELAJARAN    JML JAM    GURU YG ADA
            PNS    GTY    GTT
1    Pendidikan Agama Islam (PAI)    36    1         1
2    Pendidikan Kewarganegaraan    36         2   
3    Bahasa Indonesia    72         3    1
4    Bahasa Inggris    78         2    1
5    Matematika    81         3    3
6    Fisika    41         1    1
7    Biologi    41         2    2
8    Kimia    41         2    1
9    Sejarah    28         1    1
10    Geografi    32         1    1
11    Ekonomi    37         2    1
12    Sosiologi    34         1    1
13    Seni Budaya    24         3   
14    Penjaskes    36         1    1
15    BP/BK    62         1   
16    TIK    36         2   
17    Ketrampilan    24         1   
18    B.Jepang    10         1   
19    B.Arab    12              1
20    Mulok    14         2   
Gambar 3 Struktur Organisasi SMA Tri Sukses






4.1.3.7 Jumlah siswa
Tabel 13  Jumlah siswa SMA Tri Sukses pada tahun ajaran 2012 / 2013
KELAS    JENIS KELAMIN    JUMLAH    TOTAL    Jumlah
                Rombel
XII IPA    PUTRI    54    95    3
    PUTRA    41       
XII IPS    PUTRI    52    95    3
    PUTRA    43       
XI IPA    PUTRI    70    109    3
    PUTRA    39       
XI IPS    PUTRI    36    72    2
    PUTRA    36       
X    PUTRI    146    232    7
    PUTRA    86       
JUMLAH    603    18
4.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
    Sebelum dilakukan pengumpulan data alat ukur yang dipergunakan, perlu diuji erlebih dahulu (Uji coba alat ukur ) untuk mengetahui apakah alat ukur itu valid atau tidak. Pelaksanaan uji validitas dilaksanakan pada tanggal 7 agustus 2014 terhadap 5 orang guru. Setelah diakukan try out sebagaimana data terlampir terhadap 3 ( tga ) variabel dan dianalisis dengan software SPSS 16.0 diperoleh data sebagaimana terlampir dalam tabel
.
4.2.1 Uji Validitas Variabel Partisipasi Masyarakat
Jika hasil r hit koefisien lebih besar dari r tab maka item tersebut dinayatakan valid, jika hasilnya lebih rebdah dari r tab  maka dinyatakan tidak valid.
Tabel 14. Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi masyarakat
No    No butir instrumen    r  hitung    R tabel    keterangan
1    Butir  1    .988    0,632    Valid
2    Butir  2    .810    0,632    Valid
3    Butir  3    .335    0,632    Tidak valid
4    Butir  4    .986    0,632    Valid
5    Butir  5    .986    0,632    Valid
6    Butir  6    .986    0,632    Valid
7    Butir  7    .269    0,632    Tidak valid
8    Butir  8    .331    0,632    Tidak valid
9    Butir  9    .000    0,632    Tidak valid
10    Butir  10    .458    0,632    Tidak valid
11    Butir  11    .765    0,632    Valid
12    Butir  12    .845    0,632    Valid
13    Butir  13    .842    0,632    Valid
14    Butir  14    .988    0,632    Valid
15    Butir  15    .988    0,632    Valid
16    Butir  16    -.628    0,632    Tidak valid
17    Butir  17    .988    0,632    Valid
18    Butir  18    -.359    0,632    Tidak valid
19    Butir  19    .988    0,632    Valid
20    Butir  20    .145    0,632    Tidak valid
21    Butir 21    .941    0,632    Valid
 Sumber data  : Hasil Uji coba 7 agustus 2014
    Dari hasil analisis validitas Partisipasi Masyarakat terdapat pernyataan yang tidak valid,  yaitu pernyataan butir 3,7,8,9,10,16,18,20

4.2.1.2 Uji Vaiditas Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
Jika hasil r hit  koefisien korelasi lebih besar dari r tab  dinyatakan valid, jika hasilnya lebih rendah dari r tab maka dinayatakan tidak valid.
Tabel 15. Hasil Uji validitas variabel kepemimponan kepala sekolah
No    No butir instrumen    r  hitung    R tabel    keterangan
1    Butir  1    .995    0,632    Valid
2    Butir  2    .994    0,632    Valid
3    Butir  3    .000    0,632    Tidak valid
4    Butir  4    .995    0,632    Valid
5    Butir  5    .995    0,632    Valid
6    Butir  6    .995    0,632    Valid
7    Butir  7    .064    0,632    Tidak valid
8    Butir  8    .465    0,632    Tidak valid
9    Butir  9    .000    0,632    Tidak valid
10    Butir  10    .995    0,632    Valid
11    Butir  11    .995    0,632    Valid
12    Butir  12    .995    0,632    Valid
13    Butir  13    .995    0,632    Valid
14    Butir  14    .995    0,632    Valid
15    Butir  15    .995    0,632    Valid
16    Butir  16    -.996    0,632    Tidak valid
17    Butir  17    .995    0,632    Vald
18    Butir  18    -.644    0,632    Tidak valid
19    Butir  19    .995    0,632    Valid
20    Butir  20    .995    0,632    Valid
21    Butir 21    .995    0,632    Valid
22    Butir  22    .995    0,632    Valid
23    Butir  23    .995    0,632    Valid
24    Butir  24    -.996    0,632    Valid
25    Butir  25    .995    0,632    Valid
26    Butir  26    -.644    0,632    Tidak valid
27    Butir 27    .995    0,632    Valid
28    Butir  28    .000    0,632    Tidak valid
29    Butir 29    .995    0,632    Valid
Sumebr data : hasil uji coba tanggal 7 agustus 2014

    Dari hasil analisis validitas kepemimpinan kepala sekolah terdapat pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan butir ke 3,7,8,9,16,18,26,28
4.2.1.3 Uji Validitas Variabel Mutu Sekolah
Jika hasil r hir koefisien korelasi lebih besar dri r tab  maka item tersebut dinyatakan valid, jika hasilnya lebih rendah dari r tab  maka dinyatakan tidak valid.
Tabel 16. Hasil Uji Validitas Variabel Mutu Sekolah
No    No butir instrumen    r  hitung    R tabel    keterangan
1    Butir  1    .712    0,632     valid
2    Butir  2    .815    0,632    valid
3    Butir  3    .943    0,632    valid
4    Butir  4    .710    0,632    Valid
5    Butir  5    .854    0,632    Valid
6    Butir  6    .706    0,632    Valid
7    Butir  7    .712    0,632     valid
8    Butir  8    .893    0,632    valid
9    Butir  9    .241    0,632    Tidak valid
10    Butir  10    .670    0,632    Valid
11    Butir  11    .860    0,632    Valid
12    Butir  12    .943    0,632    Valid
13    Butir  13    .562    0,632    Tidak valid
14    Butir  14    .712    0,632    valid
15    Butir  15    .954    0,632    valid
16    Butir  16    -.757    0,632    valid
17    Butir  17    .626    0,632    Tidak valid
18    Butir  18    -.238    0,632    Tidak valid
19    Butir  19    .535    0,632    Tidak valid
20    Butir  20    .786    0,632    valid
21    Butir 21    .893    0,632    Valid
22    Butir  22    .670    0,632    valid
23    Butir  23    .789    0,632    valid
24    Butir  24    -.576    0,632    Tidak valid
25    Butir  25    .943    0,632     valid
26    Butir  26    .031    0,632    Tidak valid
27    Butir 27    .943    0,632    valid
28    Butir  28    .450    0,632    Tidak valid
29    Butir 29    .949    0,632    Valid
30    Butir  30    .710    0,632     valid
31    Butir  31    .854    0,632     valid
32    Butir  32    .943    0,632     valid
33    Butir 33    .450    0,632    Tidak valid
34    Butir  34    .949    0,632    valid
Sumebr data : hasil uji coba tanggal 7 agustus 2014
Dari hasil analsis validitas Mutu Sekolah terdapat pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan butir ke

4.2.2 Uji Reliabilitas
4.2.2.1 Uji Reliabilitas Partisipasi masyarakat 

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha    N of Items
.915    21

Untuk menguji reliabilitas membandingkan nilai Alpha Nilai r Alpha ≥ Nilai r table, Nilai Alpha 0.915 ≥Nilai r table 0,632 sehingga ke 21 ( dua puluh satu ) pernyataan partisipasi masyarakat dinayatakan reliable.

Tabel 17. Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Maysrakat
No    No butir instrumen    r  hitung    Cronbach's Alpha    Keterangan
1    Butir  1    .907    915    Reliabel
2    Butir  2    .905    915    Reliabel
3    Butir  3    .916    915    Tidak reliabel
4    Butir  4    .900    915    Reliabel
5    Butir  5    .900    915    Reliabel
6    Butir  6    .900    915    Reliabel
7    Butir  7    .922    915    Tidak reliabel
8    Butir  8    .916    915    Tidak reliabel
9    Butir  9    .918    915    Tidak reliabel
10    Butir  10    .914    915    Reliabel
11    Butir  11    .906    915    Reliabel
12    Butir  12    .905    915    Reliabel
13    Butir  13    .906    915    Reliabel
14    Butir  14    .907    915    Reliabel
15    Butir  15    .907    915    Reliabel
16    Butir  16    .930    915    Tidak Reliabel
17    Butir  17    .907    915    Reliabel
18    Butir  18    .934    915    Tidak Reliabel
19    Butir  19    .907    915    Reliabel
20    Butir  20    .922    915    Tidak Reliabel
21    Butir 21    .900    915    Reliabel
Sumber data: Hasil uji coba tanggal 7 Agustus 2014
4.2.2.2 Uji Reliabilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha    N of Items
.931    29

Nilai r Alpha ≥ Nilai r table
Nilai Alpha 0.915  ≥  Nilai r table 0,632 sehingga  ke 29  ( dua pulluh sembilan ) pernyataan kepemimpinan Kepala Sekolah dinayatakan reliable.
Tabel 18. Hasl Uji Coba Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah setiap Pernyataan
No    No butir instrumen    r  hitung    Cronbach's Alpha    Keterangan
1    Butir  1    .927    931    Reliabel
2    Butir  2    .924    931    Reliabel
3    Butir  3    .924    931    Reliabel
4    Butir  4    .926    931    Reliabel
5    Butir  5    .923    931    Reliabel
6    Butir  6    .926    931    Reliabel
7    Butir  7    .927    931    Reliabel
8    Butir  8    .923    931    Reliabel
9    Butir  9    .931    931    Reliabel
10    Butir  10    .927    931    Reliabel
11    Butir  11    .923    931    Reliabel
12    Butir  12    .924    931    Reliabel
13    Butir  13    .929    931    Reliabel
14    Butir  14    .927    931    Reliabel
15    Butir  15    .926    931    Reliabel
16    Butir  16    .940    931    Tidak Reliabel
17    Butir  17    .928    931    Reliabel
18    Butir  18    .940    931    Tidak Reliabel
19    Butir  19    .929    931    Reliabel
20    Butir  20    .927    931    Reliabel
21    Butir 21    .923    931    Reliabel
22    Butir  22    .927    931    Reliabel
23    Butir  23    .926    931    Reliabel
24    Butir  24    .937    931    Tidak Reliabel
25    Butir  25    .924    931    Reliabel
26    Butir  26    .942    931    Reliabel
27    Butir 27    .924    931    Reliabel
28    Butir  28    .929    931    Reliabel
29    Butir 29    .922    931    Reliabel
Sumber data : Hasil uji coba tanggal 7 Agustus 2014



4.2.2.3 Uji Reliabilitas Mutu Sekolah

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha    N of Items
.950    34


Nilai r Alpha ≥ Nilai r table
Nlai Alpha  ≥ dari nilai table 0.632 sehingga ke 34 ( tiga puluh empat ) pernyataan mutu sekolah dinyatakan valid.
No    No butir instrumen    r  hitung    Cronbach's Alpha    Keterangan
1    Butir  1    .948    950    Reliabel
2    Butir  2    .946    950    Reliabel
3    Butir  3    .947    950    Reliabel
4    Butir  4    .948    950    Reliabel
5    Butir  5    .946    950    Reliabel
6    Butir  6    .948    950    Reliabel
7    Butir  7    .948    950    Reliabel
8    Butir  8    .946    950    Reliabel
9    Butir  9    .951    950    Tidak Reliabel
10    Butir  10    .948    950    Reliabel
11    Butir  11    .946    950    Reliabel
12    Butir  12    .947    950    Reliabel
13    Butir  13    .950    950    Reliabel
14    Butir  14    .948    950    Reliabel
15    Butir  15    .947    950    Reliabel
16    Butir  16    .956    950    Tidak Reliabel
17    Butir  17    .949    950    Reliabel
18    Butir  18    .956    950    Tidak Reliabel
19    Butir  19    .949    950    Reliabel
20    Butir  20    .948    950    Reliabel
21    Butir 21    .946    950    Reliabel
22    Butir  22    .948    950    Reliabel
23    Butir  23    .948    950    Reliabel
24    Butir  24    .954    950    Tidak Reliabel
25    Butir  25    .947    950    Reliabel
26    Butir  26    .958    950    Tidak Reliabel
27    Butir 27    .947    950    Reliabel
28    Butir  28    .950    950    Reliabel
29    Butir 29    .945    950    Reliabel
30    Butir  30    .948    950    Reliabel
31    Butir  31    .946    950    Reliabel
32    Butir 32    .947    950    Reliabel
33    Butir  33    .950    950    Reliabel
34    Butir 34    .945    950    Reliabel
Sumber data : hasil uji coba tanggal 7 agustus 2014






4.4    Analisis Hasil Penelitian
4.4    .1 Analisis Korelasi Parsial
Untuk mengetahui hubungan Partisipasi masyarakat dengan Muutu Pendidikan serta untuk mengetahui hubungan Kepemimpinan kepala Sekolah dengan Mutu Pendidikan  dapat di lihat dari tabel korelasi dibawah ini.

Correlations
        Partisipasi    Kepemimpinan    Mutu
Partisipasi    Pearson Correlation    1    .462**    .681**
    Sig. (2-tailed)        .001    .000
    N    45    45    45
Kepemimpinan    Pearson Correlation    .462**    1    .730**
    Sig. (2-tailed)    .001        .000
    N    45    45    45
Mutu    Pearson Correlation    .681**    .730**    1
    Sig. (2-tailed)    .000    .000   
    N    45    45    45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).   
Data tersebut dibaca sebagai berikut:
               Ada hubungan yang positif dan signifikan antara partisipasi masyarakat dengan mutu pendidikan sebesar 0,681. Tingkat hubungan tinggi,karena beradapada interval 0,600-0,799. Dikatakan hubungan signifikan karena terlihat bahwa koefisien signifikan(2-tailed)yaitu 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05.
              Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Mutu Pendidikan sebesar 0,730. Tingkat hubungan tinggi karena berada pada interval 0,600- 0,799. Dikatakan hubungan signifikan, karena terlihat bahwa koefisien signifikan (2-tailed)yaitu 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Jika dibaca sebagai Koefisien Determinasi(KD) atau pengaru, maka 0,6812  = 0,4637 Artinya besaran pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Mutu Pendidikan  46,37 persen. Jika dibaca sebagai koefisien determinasi (KD) atau pengaruh, maka 0,7302  =0,5329 Artinya besaran pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Mutu pendidikan sebesar 53,29 persen.
4.4.2 Korelasi Berganda
        Untuk mengetahui hubungan Partisipasi Masyarakat dan kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Mutu Pendidikan dapat dilihat dari tabel korelasi berganda dibawah ini.


Variables Entered/Removedb
Model    Variables Entered    Variables Removed    Method
1    Kepemimpinan, Partisipasia    .    Enter
a. All requested variables entered.   
b. Dependent Variable: Mutu   




ANOVAb
Model    Sum of Squares    df    Mean Square    F    Sig.
1    Regression    1464.173    2    732.086    45.149    .000a
    Residual    681.027    42    16.215       
    Total    2145.200    44           
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Partisipasi       
b. Dependent Variable: Mutu               




Model Summary
Model    R    R Square    Adjusted R Square    Std. Error of the Estimate
1    .826a    .683    .667    4.02678
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Partisipasi

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Partisipasi Masyarakat dan Kepemimpinan Kepala Sekolah secara bersama-sama terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan sebesar 0,826.  Tingkat hubungan tinggi, karena berada pada interval 0.600-0,799. Dikatakan hubungan signifikan karena terlihat bahwa koefisien signifikan (2-tailed) yaitu 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Jika dibaca sebagai koefisien determinasi (KD) atau pengaruh, maka 0,8262=0,6822 Artinya, besaran pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Mutu Pendidikan sebesar 68,22persen.









4.4.3 Frekuensi Data Partisipasi Masyarakat


Partisipasi
        Frequency    Percent    Valid Percent    Cumulative Percent
Valid    45    1    2.2    2.2    2.2
    46    2    4.4    4.4    6.7
    49    2    4.4    4.4    11.1
    50    1    2.2    2.2    13.3
    51    1    2.2    2.2    15.6
    52    1    2.2    2.2    17.8
    53    1    2.2    2.2    20.0
    54    1    2.2    2.2    22.2
    55    3    6.7    6.7    28.9
    56    5    11.1    11.1    40.0
    57    1    2.2    2.2    42.2
    60    1    2.2    2.2    44.4
    64    2    4.4    4.4    48.9
    66    3    6.7    6.7    55.6
    67    3    6.7    6.7    62.2
    68    1    2.2    2.2    64.4
    69    3    6.7    6.7    71.1
    70    1    2.2    2.2    73.3
    72    3    6.7    6.7    80.0
    73    3    6.7    6.7    86.7
    75    2    4.4    4.4    91.1
    76    2    4.4    4.4    95.6
    78    2    4.4    4.4    100.0
    Total    45    100.0    100.0   


4.4.4 Frekuensi Data Kepemimpina Kepala Sekolah


Kepemimpinan
        Frequency    Percent    Valid Percent    Cumulative Percent
Valid    55    3    6.7    6.7    6.7
    56    1    2.2    2.2    8.9
    61    1    2.2    2.2    11.1
    62    1    2.2    2.2    13.3
    63    1    2.2    2.2    15.6
    64    1    2.2    2.2    17.8
    65    5    11.1    11.1    28.9
    66    4    8.9    8.9    37.8
    67    1    2.2    2.2    40.0
    68    5    11.1    11.1    51.1
    69    1    2.2    2.2    53.3
    71    1    2.2    2.2    55.6
    73    4    8.9    8.9    64.4
    74    5    11.1    11.1    75.6
    75    3    6.7    6.7    82.2
    77    2    4.4    4.4    86.7
    78    5    11.1    11.1    97.8
    79    1    2.2    2.2    100.0
    Total    45    100.0    100.0   









4.4.5 Frekuensi Data Mutu Pendidikan

Mutu
        Frequency    Percent    Valid Percent    Cumulative Percent
Valid    52    1    2.2    2.2    2.2
    53    1    2.2    2.2    4.4
    56    4    8.9    8.9    13.3
    57    1    2.2    2.2    15.6
    63    1    2.2    2.2    17.8
    64    3    6.7    6.7    24.4
    65    3    6.7    6.7    31.1
    66    4    8.9    8.9    40.0
    67    3    6.7    6.7    46.7
    68    2    4.4    4.4    51.1
    69    4    8.9    8.9    60.0
    70    2    4.4    4.4    64.4
    72    4    8.9    8.9    73.3
    73    2    4.4    4.4    77.8
    74    1    2.2    2.2    80.0
    75    2    4.4    4.4    84.4
    76    2    4.4    4.4    88.9
    77    2    4.4    4.4    93.3
    78    3    6.7    6.7    100.0
    Total    45    100.0    100.0   










4.4.5. Ringkasan Data Penelitian


Descriptive Statistics
    N    Minimum    Maximum    Mean    Std. Deviation
Partisipasi    45    45.00    78.00    62.7111    9.84568
Kepemimpinan    45    55.00    79.00    69.2667    6.71971
Mutu    45    52.00    78.00    67.8000    6.98245
Valid N (listwise)    45               


Statistics
        Partisipasi    Kepemimpinan    Mutu
N    Valid    45    45    45
    Missing    0    0    0
Mean    62.7111    69.2667    67.8000
Std. Error of Mean    1.46771    1.00172    1.04088
Median    66.0000    68.0000    68.0000
Mode    56.00    65.00a    56.00a
Std. Deviation    9.84568    6.71971    6.98245
Variance    96.937    45.155    48.755
Range    33.00    24.00    26.00
Minimum    45.00    55.00    52.00
Maximum    78.00    79.00    78.00
Sum    2822.00    3117.00    3051.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown   




LAMPIRAN 1







ANGKET UJI COBA
























HUBUNGAN MENEJEMEN SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KECERDASAN SOSIAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DI SMA TRI SUKSES NATAR LAMPUNG
SELATAN

(INSTRUMEN VARIABEL X2 KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH)
1.    PETUNJUK PENGISIAN
a.    Kepada Bpl/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya,
b.    Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan yang sebenarnya.
c.    Ada 5 alternatif jawaban yaitu:
5= Selalu (SL)
4 = Sering(SR)
3 = Kadang-Kadang(KK)
2 = Jarang(JR)
1 = Tidak Pernah (TP)
2.    KARAKTERISTIK RESPONDEN
a.    Umur                       : ……………..Tahun
b.    Jenis Kelamin          :……………………..
c.    Pendidikan Terakhir:……………………..
No    Pernyataan
Variabel Kepemimpinan(X2)    Alternaif Jawaban
        5    4    3    2    1



30    Indicator Membimbing
Pemimpin mensosialisasikan kepada saya agar saya  memahami visi dan misi sekolah dengan baik
Pemimpin mengajak dan mengharapkan kerja sama saya dalam mensosialisasian visi misi sekolah kepada siswa
Pemimpin dapat menjadi contoh tauladan bagi gjuru dan siswa
Pemimpin mengajak saya dan rekan untuk dapat menjadi contoh dan inspirator yang baik bagi siswa.
Pemimpin memberitahu kepada saya agar saya selalu bekerja dengan program
Pemimpin saya mengingatkan kami pentingnya menghormati dan menghargai tamu atau wali murid sebagai mitra
Pemimpin saya tidak sungkan memberikan contoh membimbing siswa
Indikator Membuat struktur
Pemimpin saya membentuk susunan bawahan untuk membantunya mewujudkan tujuan sekolah
Pemimpin Saya  berusaha mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang muncul
Pemimpin saya memberitahu kepada saya agar saya tidak menghukum siswa dengan kekerasan berupa bentakan,cubitan tamparan/pukulan,berjemur di siang hari.
Pemimpin saya mmerintahkan kepada saya dan rekan lain utk ikut berperan dalam membimbing dan membina kegiatan siswa
Pemimpin saya memehami konflik yang terjadi dan menyamakan persepsi untuk menjalankan visi dan misi organisasi.
Pemimpin saya menegur dan menghukum saya bila saya salah dalam pelaksanaan tugas
Pemimpin saya menegur kami diruang khusus dan tidak di sembarang tampat
Indikator Memfasilitasi Aktivitas
Pemimpin saya menciptakan hubungan kerjasama yang menyenangkan.
Pemimpin saya selalu member contoh yang baik kepada bawahannya.
Pemimpin saya mengingatkan agar kami mau melaksanakan tugas yang diberikan baik secara individu maupun dalam hal kerja sama
Pemimpin saya mengadakan rapat /pertemuan untuk membahas masalah yang terjadi ditempat kerja.
Pemimpin saya dapat menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, wali murid dan masyarakat
Pemimpin saya mengajak dan mengingatkan warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan memelihara fasilitas
Pemimpin saya  mengajak masyarakat untuk mengetahui kegiatan – kegiatan sekolah
Pemimpin saya menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam membina kegiatan siswa
Indikator memfasilitasi hubungan dalam kelompok
Pemimpin saya tidak sungkan bercengkrama di saat istirahat
Pemimpin Saya menyediakan waktunya bila ada diantara kami yang sedang ada masalah atau ingin berkonsultasi
Pemimpin saya mengajak kami untuk peduli dengan kondisi sekitar kami
Pemimpin saya berusaha mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang muncul.
Pemimpin saya mengenakan seragam yang sama sesuai di harinya
Pemimpin saya mengikuti upacara bendera dan peringatan hari-hari besar di Sekolah
Pemimpin saya peduli dengan kebersihan                   
















HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
DI SMA TRI SUKSES NATAR LAMPUNG
SELATAN
(INSTRUMEN VARIABEL Y MUTU SEKOLAH)

1.PETUNJUK PENGISIAN
a)    Kepada Bpk/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya,
b)    Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan yang sebenarnya.
c)    Ada 5 alternatif jawaban yaitu:
5= Selalu (SL)
4 = Sering(SR)
3 = Kadang-Kadang(KK)
2 = Jarang(JR)
1 = Tidak Pernah (TP)
2.    KARAKTERISTIK RESPONDEN
a)    Umur                       : ……………..Tahun
b)    Jenis Kelamin          :……………………..
c)    Pendidikan Terakhir:……………………..
No    Pernyataan
Variabel Kecerdasan Sosial (Y)    Alternaif Jawaban
        5    4    3    2    1
1    2    3


1.


2.



3



4



5




6






7


8

















9


















   Indicator Prestasi siswa
 SMA kami memiliki siswa yang berprestasi akademik dan non akademik dalam 3 tahun terakhir .
Siswa diberikan kebebasan memilih cabang atau kegiatan dalam pengembangan bakat dan minatnya.
Saya mengingatkan dan mengajak  rekan dan siswa untuk aktif dalam kegiatan sekolah
Orang tua  diinformasikan mengenai kondisi putra/i nya terutama mengenai perubahan kemampuan.
Saya selalu memberikan bimbingan kepada siswa bahkan sampai di luar jam pelajaran
Indikator Suasana
Saya berusaha untuk tidak marah terhadap siswa
Saya berusaha mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang muncul
Dalam memberikan sanksi terhadap siswa saya tidak pernah memberikannya dengan kekerasan berupa bentakan,cubitan tamparan/pukulan,berjemur di siang hari.
Saya mengingatkan dan mengajak rekan kerja dan siswa untuk selalu menjaga kebersihan sekolah dan lingkungan
Saya mengingatkan dan mengajak rekan kerja dan siswa untuk mengembalikan barang sesuai dengan tempat asalnya
Saya menegur apabila ada kelas yang tanaman di pekarangan kelas tidak tertata atau tidak disiram
Indikator kurikulum yang dilaksanakan
Sekolah kami menerapkan kurikulum yang terbaru
Kegiata ekstra kurikuler di SMA kami dilaksanakan dan dievaluasi
Saya menerangkan kepada siswa tentang kurikulum yang sedang dilaksanakan kepada siswa dan orang tua
SMA kami melayani program khusus bagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus atau siswa yang memiliki keunggulan di bidang tertentu
Sekolah kami memiliki unit pendukung yang bermanfaat bagi guru dan siswa dalam pengembangan pengathuan
Saya dan siswa tidak memiliki kesulitan dalam memanfaatkan berbagai unit pendudkung di sekolah kami
Indikator  Kualitas guru
saya adalah guru mata pelajaran yang telah tersertifikasi.
Saya dan rekan kerja berusaha memamahami dan menerapkan berbagai metode dalam pembelajaran terhadap siswa
Saya telah mengikuti program pelatihan atau peningkatan kualitas mengajar selain PLPG
Sekolah mengalokasikan dan untuk mengadakan pelatihan personality guru dan karyawan
Saya menyampaikan informasi perkembangan siswa kepada wali kelas dan orang tua
Saya menyediakan waktu saya bila ada rekan atau siswa  yang ingin berkonsultasi
Indikator Pengelolaan Sekolah
Atasan saya memonitor dan mengevaluasi kerja saya
Saya dan rekan kerja mendapatkan informasi tentang hasil supervisi berikut kelemahan kami
Jumlah murid di setiap kelas kami dibagi secara berimbang sesuai dengan luas ruang belajar
Saya dapat melihat besaran dana setiap kegiatan sekolah di ruang tata usaha
Sekolah mensosialisasikan rencana kerja
Saya di undang dalam kegiatan rapat koordinasi kegiatan sekolah
Saya dan rekan kerja diberi kebebasan berkreasi dalam upaya pengembangan kemampuan diri dan siswa
Kami diperbolehkan mengusulkan dan mengajukan permintaan dana untuk kegiatan kami.
Kami melaporkan dana kegiatan yang kami gunakan secara tertulis kepada pimpinan
Saya pernah mendapat penghargaan dari sekolah karena telah memberikan prestasi untuk sekolah
Staf ke tata usaha kami mengenal hampir seluruh warga sekolah                   



















HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
DI SMA TRI SUKSES NATAR LAMPUNG
SELATAN
(INSTRUMEN VARIABEL X1 PARTISIPASI MASYARAKAT)
1.PETUNJUK PENGISIAN
a)    Kepada Bpk/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya,
b)    Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan yang sebenarnya.
c)    Ada 5 alternatif jawaban yaitu:
5= Selalu (SL)
4 = Sering(SR)
3 = Kadang-Kadang(KK)
2 = Jarang(JR)
1 = Tidak Pernah (TP)
2.    KARAKTERISTIK RESPONDEN
a)    Umur                       : ……………..Tahun
b)    Jenis Kelamin          :……………………..
c)    Pendidikan Terakhir:……………………..

No    Pernyataan
Variabel Manajemen Sekolah (X1)    Alternaif Jawaban
        5    4    3    2    1
1    2    3



1.

2.




3




4


0


21    Indikator mengajukan usul
Saya memahami visi dan misi sekolah
Saya selalu mencari terobosan terobosan baru yang bermanfaat dalam pengembangan pendidikan di SMA kami
Saya berusaha menjelaskan tentang ide – ide saya atau pandangan saya dalam setiap rapat sekola
Indikator bermusyawarah
Saya mengikuti rapat komite atau rapat tentang pengembangan sekolah
Saya berusaha hadir tepat waktu dan paham materi rapat
Saya memberikan kesempatan kepada rekan untuk ikut berpartisipasi menyumbangkan saran atau ide
Saya menegur rekan kerja yang diundang tetapi tidak hadir dalam rapat sekolah beserta komite
Indikator melaksanakan hasil keputusan
Saya menghormati hasil keputusan rapat
Saya menyetujui dan menjalani besaran dana komite sekolah yang diterapkan di SMA kami
Saya bertanya kepada siswa tentang pelajaran dan sarana yang disediakan sekolah
Saya menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan siswa tentang perubahan – perubahan dan suasana sekolah
Indikator mengawasi
Hasil rapat kerja komite dan sekolah di sosialisasikan
Saya menyediakan waktu untuk berkunjung ke ruang BK dan menemui guru BK
Sekolah mengalokasikan dan untuk mengadakan rapat /pertemuan untuk membahas masalah yang terjadi dilingkungan sekolah

Indikator: Ikut bertanggung jawab
Komite sekolah memiliki program kerja yang jelas
Sekolah membagi tugas bagi warga sekolahnya dalam upaya mencapai target dari hasil rapat
Sekolah dan Komite mengadakan rapat evaluasi kerja sesuai target pencapaian
Orang tua dilibatkan dalam berbagai kegiatan di sekolah
Indikator menikmati dan memelihara
Saya merekomendasikan sekolah ini kepada keluarga dan lingkungan saya
Saya mengajak siswa dan rekan kerja untuk selalau menggunakan dan menjaga fasilitas yang ada di SMA kami
saya merasa perkembangan sekolah membaik dari tahun ke tahun                   












LAMPIRAN 2

ANGKET  SETELAH UJI COBA


































HUBUNGAN MENEJEMEN SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KECERDASAN SOSIAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DI SMA TRI SUKSES NATAR LAMPUNG
SELATAN

(INSTRUMEN VARIABEL X2 KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH)
2.    PETUNJUK PENGISIAN
d.    Kepada Bpl/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya,
e.    Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan yang sebenarnya.
f.    Ada 5 alternatif jawaban yaitu:
5= Selalu (SL)
4 = Sering(SR)
3 = Kadang-Kadang(KK)
2 = Jarang(JR)
1 = Tidak Pernah (TP)
3.    KARAKTERISTIK RESPONDEN
a.    Umur                       : ……………..Tahun
b.    Jenis Kelamin          :……………………..
c.    Pendidikan Terakhir:……………………..
No    Pernyataan
Variabel Kepemimpinan(X2)    Alternaif Jawaban
        5    4    3    2    1
1    2    3


1.


2.













3


4



5







6



7




8




9


10





11



12



13



14


15





16


17



18




19



20



21










22



23




24


25



26


27


28


29


30    Indicator Membimbing
Pemimpin mensosialisasikan kepada saya agar saya  memahami visi dan misi sekolah dengan baik
Pemimpin mengajak dan mengharapkan kerja sama saya dalam mensosialisasian visi misi sekolah kepada siswa
Pemimpin dapat menjadi contoh tauladan bagi gjuru dan siswa
Pemimpin mengajak saya dan rekan untuk dapat menjadi contoh dan inspirator yang baik bagi siswa.
Pemimpin memberitahu kepada saya agar saya selalu bekerja dengan program
Pemimpin saya mengingatkan kami pentingnya menghormati dan menghargai tamu atau wali murid sebagai mitra
Pemimpin saya tidak sungkan memberikan contoh membimbing siswa
Indikator Membuat struktur
Pemimpin saya membentuk susunan bawahan untuk membantunya mewujudkan tujuan sekolah
Pemimpin Saya  berusaha mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang muncul
Pemimpin saya memberitahu kepada saya agar saya tidak menghukum siswa dengan kekerasan berupa bentakan,cubitan tamparan/pukulan,berjemur di siang hari.
Pemimpin saya mmerintahkan kepada saya dan rekan lain utk ikut berperan dalam membimbing dan membina kegiatan siswa
Pemimpin saya memehami konflik yang terjadi dan menyamakan persepsi untuk menjalankan visi dan misi organisasi.
Pemimpin saya menegur dan menghukum saya bila saya salah dalam pelaksanaan tugas
Pemimpin saya menegur kami diruang khusus dan tidak di sembarang tampat
Indikator Memfasilitasi Aktivitas
Pemimpin saya menciptakan hubungan kerjasama yang menyenangkan.
Pemimpin saya selalu member contoh yang baik kepada bawahannya.
Pemimpin saya mengingatkan agar kami mau melaksanakan tugas yang diberikan baik secara individu maupun dalam hal kerja sama
Pemimpin saya mengadakan rapat /pertemuan untuk membahas masalah yang terjadi ditempat kerja.
Pemimpin saya dapat menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, wali murid dan masyarakat
Pemimpin saya mengajak dan mengingatkan warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan memelihara fasilitas
Pemimpin saya  mengajak masyarakat untuk mengetahui kegiatan – kegiatan sekolah
Pemimpin saya menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam membina kegiatan siswa
Indikator memfasilitasi hubungan dalam kelompok
Pemimpin saya tidak sungkan bercengkrama di saat istirahat
Pemimpin Saya menyediakan waktunya bila ada diantara kami yang sedang ada masalah atau ingin berkonsultasi
Pemimpin saya mengajak kami untuk peduli dengan kondisi sekitar kami
Pemimpin saya berusaha mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang muncul.
Pemimpin saya mengenakan seragam yang sama sesuai di harinya
Pemimpin saya mengikuti upacara bendera dan peringatan hari-hari besar di Sekolah
Pemimpin saya peduli dengan kebersihan                   
















HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
DI SMA TRI SUKSES NATAR LAMPUNG
SELATAN
(INSTRUMEN VARIABEL Y MUTU SEKOLAH)

1.PETUNJUK PENGISIAN
d)    Kepada Bpk/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya,
e)    Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan yang sebenarnya.
f)    Ada 5 alternatif jawaban yaitu:
5= Selalu (SL)
4 = Sering(SR)
3 = Kadang-Kadang(KK)
2 = Jarang(JR)
1 = Tidak Pernah (TP)
3.    KARAKTERISTIK RESPONDEN
a)    Umur                       : ……………..Tahun
b)    Jenis Kelamin          :……………………..
c)    Pendidikan Terakhir:……………………..
No    Pernyataan
Variabel Kecerdasan Sosial (Y)    Alternaif Jawaban
        5    4    3    2    1
1    2    3


1.


2.



3



4



5




6






7


8

















9


















10




11




12

13


14





15




16




17






18


19



20


21



22


23




24

25


27


28


29

30


31


32


33


34


35
    Indicator Prestasi siswa
 SMA kami memiliki siswa yang berprestasi akademik dan non akademik dalam 3 tahun terakhir .
Siswa diberikan kebebasan memilih cabang atau kegiatan dalam pengembangan bakat dan minatnya.
Saya mengingatkan dan mengajak  rekan dan siswa untuk aktif dalam kegiatan sekolah
Orang tua  diinformasikan mengenai kondisi putra/i nya terutama mengenai perubahan kemampuan.
Saya selalu memberikan bimbingan kepada siswa bahkan sampai di luar jam pelajaran
Indikator Suasana
Saya berusaha untuk tidak marah terhadap siswa
Saya berusaha mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang muncul
Dalam memberikan sanksi terhadap siswa saya tidak pernah memberikannya dengan kekerasan berupa bentakan,cubitan tamparan/pukulan,berjemur di siang hari.
Saya mengingatkan dan mengajak rekan kerja dan siswa untuk selalu menjaga kebersihan sekolah dan lingkungan
Saya mengingatkan dan mengajak rekan kerja dan siswa untuk mengembalikan barang sesuai dengan tempat asalnya
Saya menegur apabila ada kelas yang tanaman di pekarangan kelas tidak tertata atau tidak disiram
Indikator kurikulum yang dilaksanakan
Sekolah kami menerapkan kurikulum yang terbaru
Kegiata ekstra kurikuler di SMA kami dilaksanakan dan dievaluasi
Saya menerangkan kepada siswa tentang kurikulum yang sedang dilaksanakan kepada siswa dan orang tua
SMA kami melayani program khusus bagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus atau siswa yang memiliki keunggulan di bidang tertentu
Sekolah kami memiliki unit pendukung yang bermanfaat bagi guru dan siswa dalam pengembangan pengathuan
Saya dan siswa tidak memiliki kesulitan dalam memanfaatkan berbagai unit pendudkung di sekolah kami
Indikator  Kualitas guru
saya adalah guru mata pelajaran yang telah tersertifikasi.
Saya dan rekan kerja berusaha memamahami dan menerapkan berbagai metode dalam pembelajaran terhadap siswa
Saya telah mengikuti program pelatihan atau peningkatan kualitas mengajar selain PLPG
Sekolah mengalokasikan dan untuk mengadakan pelatihan personality guru dan karyawan
Saya menyampaikan informasi perkembangan siswa kepada wali kelas dan orang tua
Saya menyediakan waktu saya bila ada rekan atau siswa  yang ingin berkonsultasi
Indikator Pengelolaan Sekolah
Atasan saya memonitor dan mengevaluasi kerja saya
Saya dan rekan kerja mendapatkan informasi tentang hasil supervisi berikut kelemahan kami
Jumlah murid di setiap kelas kami dibagi secara berimbang sesuai dengan luas ruang belajar
Saya dapat melihat besaran dana setiap kegiatan sekolah di ruang tata usaha
Sekolah mensosialisasikan rencana kerja
Saya di undang dalam kegiatan rapat koordinasi kegiatan sekolah
Saya dan rekan kerja diberi kebebasan berkreasi dalam upaya pengembangan kemampuan diri dan siswa
Kami diperbolehkan mengusulkan dan mengajukan permintaan dana untuk kegiatan kami.
Kami melaporkan dana kegiatan yang kami gunakan secara tertulis kepada pimpinan
Saya pernah mendapat penghargaan dari sekolah karena telah memberikan prestasi untuk sekolah
Staf ke tata usaha kami mengenal hampir seluruh warga sekolah                   



















HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
DI SMA TRI SUKSES NATAR LAMPUNG
SELATAN
(INSTRUMEN VARIABEL X1 PARTISIPASI MASYARAKAT)
1.PETUNJUK PENGISIAN
d)    Kepada Bpk/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya,
e)    Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan yang sebenarnya.
f)    Ada 5 alternatif jawaban yaitu:
5= Selalu (SL)
4 = Sering(SR)
3 = Kadang-Kadang(KK)
2 = Jarang(JR)
1 = Tidak Pernah (TP)
3.    KARAKTERISTIK RESPONDEN
a)    Umur                       : ……………..Tahun
b)    Jenis Kelamin          :……………………..
c)    Pendidikan Terakhir:……………………..

No    Pernyataan
Variabel Manajemen Sekolah (X1)    Alternaif Jawaban
        5    4    3    2    1
1    2    3



1.

2.




3




4


5


6


7




8

9


10


11





12

13


14







15

16


17


18




19


20



21    Indikator mengajukan usul
Saya memahami visi dan misi sekolah
Saya selalu mencari terobosan terobosan baru yang bermanfaat dalam pengembangan pendidikan di SMA kami
Saya berusaha menjelaskan tentang ide – ide saya atau pandangan saya dalam setiap rapat sekola
Indikator bermusyawarah
Saya mengikuti rapat komite atau rapat tentang pengembangan sekolah
Saya berusaha hadir tepat waktu dan paham materi rapat
Saya memberikan kesempatan kepada rekan untuk ikut berpartisipasi menyumbangkan saran atau ide
Saya menegur rekan kerja yang diundang tetapi tidak hadir dalam rapat sekolah beserta komite
Indikator melaksanakan hasil keputusan
Saya menghormati hasil keputusan rapat
Saya menyetujui dan menjalani besaran dana komite sekolah yang diterapkan di SMA kami
Saya bertanya kepada siswa tentang pelajaran dan sarana yang disediakan sekolah
Saya menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan siswa tentang perubahan – perubahan dan suasana sekolah
Indikator mengawasi
Hasil rapat kerja komite dan sekolah di sosialisasikan
Saya menyediakan waktu untuk berkunjung ke ruang BK dan menemui guru BK
Sekolah mengalokasikan dan untuk mengadakan rapat /pertemuan untuk membahas masalah yang terjadi dilingkungan sekolah

Indikator: Ikut bertanggung jawab
Komite sekolah memiliki program kerja yang jelas
Sekolah membagi tugas bagi warga sekolahnya dalam upaya mencapai target dari hasil rapat
Sekolah dan Komite mengadakan rapat evaluasi kerja sesuai target pencapaian
Orang tua dilibatkan dalam berbagai kegiatan di sekolah
Indikator menikmati dan memelihara
Saya merekomendasikan sekolah ini kepada keluarga dan lingkungan saya
Saya mengajak siswa dan rekan kerja untuk selalau menggunakan dan menjaga fasilitas yang ada di SMA kami
saya merasa perkembangan sekolah membaik dari tahun ke tahun                   









LAMPIRAN 3
DATA PENELITIAN



























DATA JUMLAH SKOR JAWABAN RESPONDEN
NO RESP.    PARTISIPASI (X1)    KEPEMIMPINAN(X2)    MUTU PENDIDIKAN
1    49    66    52
2    56    75    77
3    51    68    67
4    49    64    56
5    57    74    72
6    55    68    65
7    54    62    63
8    60    78    78
9    56    68    64
10    55    69    68
11    76    74    76
12    67    65    67
13    73    73    73
14    69    78    69
15    66    65    66
16    56    55    56
17    64    66    64
18    72    73    72
19    75    74    75
20    73    73    73
21    69    78    69
22    46    71    53
23    52    63    69
24    50    67    65
25    53    79    74
26    55    68    66
27    45    61    57
28    66    65    66
29    56    55    56
30    67    78    77
31    68    68    68
32    70    56    70
33    75    74    75
34    73    75    70
35    69    78    69
36    78    77    78
37    76    74    76
38    67    65    67
39    72    75    72
40    78    77    78
41    66    65    66
42    56    55    56
43    64    66    64
44    72    73    72
45    46    66    65
           







DAFTAR ISI

BAB  I PENDAHULUAN   
    1.1 Latar Belakang Masalah    ..............................................................    1
    1.2 Identifikasi Masalah    ..............................................................    4
    1.3 Rumusan Masalah        ..............................................................    5
    1.4 Tujuan Penelitian        ..............................................................    5
    1.5 Kegunaan Penelitian    ..............................................................    5

BAB II KAJIAN TEORI dan HIPOTESIS
    2.1 Mutu Sekolah    ..........................................................................    7
    2.1.1 Konsep Mutu    ..........................................................................    7
    2.1.2 Mutu Pendidikan   ......................................................................    7
    2.1.3 Sekolah Bermutu       .................................................................    7
    2.2 Kepemimpinan    ..........................................................................    13
    2.2.1 Integritas Kepala Sekolah    ........................................................    15
    2.3 Partisipasi Masyarakat  ..................................................................    16
    2.3.1 Pemberdayaan Komite Sekolah        ......................................    19
    2.4 Kerangka Pikir Paradigma Teori    ..................................................    21
    2.4.1Hubungan Partisipasi Masyarakat dengan Mutu Sekolah ..........    21
    2.4.2 Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Mutu sekolah.    21
    2.4.3 Hubungan partisipasi masyarakat dan Kepemimpinan
             Kepala Sekolah dengan Mutu Sekolah    .....................................    22
    2.5. Kerangka Pikir    ........................................................................    23

BAB III METODE PENELITIAN
    3.1 Desain Penelitian     .......................................................................        26
    3.2 Variabel Penelitian    ...........................................................        26
    3.3 Definisi Operasional    ..........................................................        26
    3.4 Pengukuran Variabel    ..........................................................        27
    3.5 Tempat dan Waktu Penelitian     ..............................................        28
    3.5.1 Pengumpulan Data        ...............................................        29
    3.5.2 Metode Penelitian    ..........................................................        29
    3.6 Populasi dan Sampel    ..........................................................        30
    3.6.1 Populasi         ......................................................................        30
    3.6.2 Sampel        .......................................................................        30
    3.6.3 Teknik Pengumpulan Data    ...............................................        31
    3.7 Instrumen Penelitian    ...........................................................        32
    3.7.1













DAFTAR TABEL


1. Tabel 1. Kondisi mutu sekolah hasil praresearch    ...................................        3
2. Tabel 2. Contoh analisis mutu     ...........................................................        11
3. Tabel 3.
4. Tabel 4.





DAFTAR GAMBAR











      










0 Response to "Contoh Tesis S2"

Posting Komentar